"Satu urusan yang mestinya bisa ditangani satu kementerian, kini akan butuh waktu dan sumber daya lebih banyak karena mesti ditangani banyak kementerian," kata Yanuar dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 21 Oktober 2024.
Selain kurang efisien karena memerlukan sumber daya lebih dalam satu permasalahan, hal ini juga akan menyedot anggaran yang cukup besar. Sebab, selain menggaji menteri, akan ada penambahan pegawai hingga staf khusus di tiap kementerian baru. Sementara itu, lembaga kajian ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) mengingatkan beban berat APBN untuk membiayai pemerintahan pusat. Jika di tafsirkan, kabinet baru ini bisa menghabiskan dana hingga Rp 777 miliar per tahunnya. Hal ini menunjukkan, semakin membengkaknya anggaran negara yang berarti juga semakin banyak utang negara kita.Â
Jika kita bandingkan dengan negara-negara lain seperti negara tetangga kita seperti Malaysia, Myanmar, Vietnam dan lain-lain, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak menteri. Seperti negara Malaysia yang memiliki 31 menteri dalam pemerintahannya, Myanmar memiliki 17 menteri, dan Vietnam memiliki 18 menteri.
Bahkan negara maju seperti Singapura hanya memiliki 15 menteri dalam sistem pemerintahannya. Dan merupakan satu-satunya negara yang memiliki jumlah menteri paling sedikit di Asia tenggara. Namun ini kembali lagi dengan keputusan Presiden, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak, jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia tenggara.
Oleh karena itu, dalam sistem pemerintahan yang baru ini saya mengharapkan agar bapak Presiden Prabowo Subianto dapat mengemban amanah dengan baik dan  menjadikan negara kita Indonesia, menjadi negara maju. Dengan adanya banyak pemimpin di kabinet Merah Putih diharapkan dapat membentuk sistem pemerintahan yang lebih efisien dan nyata dalam mengatasi permasalahan-permasalahan baik itu bidang politik, sosial, dan ekonomi.
Namun, permasalahan serta tantangan itu pasti terjadi dan tidak bisa dipungkiri. Kementerian yang memerlukan banyak sumber daya yang lebih baik dalam meningkatkan efisiensi suatu negara. Jika tidak ditangani dengan hati-hati, potensi inefisiensi dan pembengkakan anggaran bisa menjadi batu sandungan. Dalam hal ini pemerintah harus lebih menekankan keseimbangan dan fokus pada program yang spesifik dan tetap mengontrol pengeluaran negara.
Pada akhirnya sistem pemerintahan dengan kabinet merah putih ini secara baik dengan meningkatkan kolaboratif, transparan, dan efektif. Dengan kolaboratif maka akan menciptakan kerja sama yang lebih efisien dalam menjalankan sistem pemerintahan dengan lebih baik. Jika sistem pemerintahan ini benar-benar baik maka masa depan Indonesia sebagai negara maju akan lebih cerah dan progresif. Kabinet Merah Putih, bersama-sama kita wujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H