Mohon tunggu...
Olivia
Olivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori psikososial Erik Erikson

6 November 2024   09:07 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori psikososial Erik Erikson merupakan teori perkembangan manusia yang mencakup delapan tahap sepanjang hidup, yang masing-masing tahap berfokus pada konflik psikososial yang perlu diselesaikan untuk mencapai keseimbangan psikologis. Setiap tahap berhubungan dengan perkembangan individu dalam konteks sosial dan budaya mereka. Berikut adalah delapan tahap menurut Erikson:

Tahap Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun): Bayi mengembangkan rasa percaya kepada orang tua atau pengasuh berdasarkan seberapa konsisten dan dapat diandalkannya perawatan yang diterima. Keberhasilan pada tahap ini menghasilkan rasa aman, sementara kegagalan dapat menyebabkan rasa cemas dan ketidakpercayaan terhadap dunia.

Tahap Autonomi vs. Rasa Malu dan Keraguan (1-3 tahun): Pada usia ini, anak mulai mengembangkan kemandirian dan kontrol diri. Jika diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi, anak merasa lebih percaya diri, tetapi jika dikontrol terlalu ketat, mereka dapat merasa malu atau ragu pada kemampuan diri mereka.

Tahap Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun): Anak mengembangkan rasa inisiatif dengan mengambil alih tanggung jawab untuk aktivitas tertentu. Jika diberikan kesempatan untuk berinisiatif dan dihargai, mereka akan merasa percaya diri, namun jika dikritik atau dibatasi, rasa bersalah dan rendah diri bisa muncul.

Tahap Industri vs. Inferioritas (6-12 tahun): Anak-anak mulai berfokus pada pencapaian dan kompetensi dalam berbagai aktivitas seperti sekolah dan olahraga. Keberhasilan dalam tugas ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial, sementara kegagalan dapat menyebabkan perasaan inferior dan kurang berharga.

Tahap Identitas vs. Kebingungan Peran (12-18 tahun): Remaja mencari identitas pribadi dan peran sosial mereka. Mereka mengeksplorasi berbagai pilihan dalam hal karier, nilai, dan hubungan. Jika mereka berhasil menemukan identitas yang stabil, mereka dapat mengembangkan rasa percaya diri, namun kebingungan mengenai siapa diri mereka dapat terjadi jika pencarian identitas gagal.

Tahap Intimasi vs. Isolasi (18-40 tahun): Di usia dewasa muda, individu berusaha membentuk hubungan intim dan mendalam dengan orang lain. Keberhasilan dalam hubungan ini mengarah pada rasa kedekatan dan komitmen, sementara kegagalan bisa mengarah pada perasaan kesepian dan isolasi.

Tahap Generativitas vs. Stagnasi (40-65 tahun): Pada usia dewasa tengah, individu berfokus pada memberi kontribusi kepada masyarakat, seperti melalui pekerjaan, keluarga, atau kegiatan lainnya. Generativitas berhubungan dengan rasa pencapaian dan kontribusi, sedangkan stagnasi terjadi ketika seseorang merasa tidak berdaya atau tidak berkembang.

Tahap Integritas vs. Keputusasaan (65 tahun ke atas): Pada usia lanjut, individu menilai kembali hidup mereka. Mereka yang merasa hidup mereka bermakna dan penuh pencapaian akan mengalami integritas dan kepuasan, sementara mereka yang merasa hidup mereka gagal dapat mengalami keputusasaan dan penyesalan.

Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam pembentukan identitas serta kesehatan psikologis sepanjang hidup.

Teori Psikososial Erik Erikson menjelaskan perkembangan manusia melalui delapan tahap, dari masa bayi hingga usia lanjut. Berikut ringkasan teorinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun