Mohon tunggu...
Olivia
Olivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Perkembangan Kognitif Bagi Anak

16 Oktober 2024   09:56 Diperbarui: 6 November 2024   08:50 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori kognitif Vygotsky, yang dikembangkan oleh psikolog Rusia Lev Vygotsky, adalah salah satu teori utama dalam psikologi perkembangan dan pendidikan. Teori ini menyoroti pentingnya interaksi sosial, budaya, dan bahasa dalam perkembangan kognitif individu. Melalui artikel ini, kita akan menjelaskan dasar-dasar teori Vygotsky dan bagaimana teori ini memengaruhi pandangan tentang pembelajaran dan perkembangan anak.

Latar Belakang Sejarah Vygotsky

 Lev Vygotsky lahir pada 17 November 1896 di Orsha, Belarus, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia. Keluarganya adalah keluarga Yahudi yang terpelajar dan menekankan pendidikan. Keluarga ini memainkan peran penting dalam pembentukan minat dan bakat akademik Vygotsky. Vygotsky tumbuh selama periode yang sangat bergejolak di Rusia, termasuk Revolusi Rusia pada tahun 1917. Peristiwa ini memengaruhi konteks sosial dan politik di mana Vygotsky mengembangkan pemikirannya. Ia hidup dalam era ketidakstabilan politik dan perubahan yang mendalam di negaranya.  Vygotsky memperoleh pendidikan universitas di bidang hukum, sastra, dan filsafat. Namun, minat utamanya adalah psikologi, yang dipelajarinya secara independen. 

Ia kemudian menjadi seorang profesor dan mengajar di berbagai universitas di Uni Soviet.  Vygotsky dikenal karena kontribusinya dalam psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan. Pemikirannya menekankan peran penting lingkungan sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif individu. Vygotsky memandang proses internalisasi bahasa sebagai elemen kunci dalam perkembangan pemikiran. Sayangnya, Vygotsky meninggal dunia pada usia yang relatif muda, yaitu pada tahun 1934, karena tuberkulosis. Meskipun hidupnya singkat, pemikiran dan teorinya terus memengaruhi psikologi dan pendidikan hingga saat ini.

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak dalam Teori Piaget

Melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menurut J. Piaget, awal masa remaja terjadi transformasi kognitif yang besar menuju cara berpikir yang lebih abstrak, konseptual, dan berorientasi ke masa depan (future oriented).

Remaja mulai menunjukkan minat dan kemampuan di bidang tulisan, seni, musik, olahraga, dan keagamaan.

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental.

Lantas, seperti apa sih tahapan teori Piaget dalam perkembangan kognitif anak?

1.Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 bulan)

Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori Piaget mengenai perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).

Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri.

Misalnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main yang biasanya ada (dia lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada awal tahapan ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja.

2.Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun)

Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.

Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.

Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik.

3.Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)

Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis.

Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik.

Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan masalah dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.

4.Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)

Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa.

Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret.

Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun