Hipertensi, The Silent Killer yang Menjadi Musuh dalam Selimut
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNIMUS ajak masyarakat Dusun Kuncen Kabupaten Temanggung untuk mengenal penyakit Hipertensi yang dijuluki Silent Killer.
Temanggung (04/02/24) - Terhitung 22 hari mahasiswa Unimus melaksanakan kegiatan Praktik Belajar Lapangan. Kelompok dua bertugas di Dusun Kuncen, Desa Badran Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa prodi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. Sebelum Intervensi, kelompok dua sudah melakukan kegiatan wawancara dan pengisian kuesioner dengan 128 responden yang terbagi menyadi 2 RW dan 5 RT di Dusun Kuncen.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengisian kuesioner ditemukan beberapa masalah terkait derajat kesehatan di Dusun Kuncen. Terbagi atas Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Penyakit Menular. Untuk penyakit menular paling tinggi adalah diare dengan frekuensi 4 penderita, sedangkan penyakit tidak menular adalah hipertensi dengan frekuensi 16 penderita. Hasilnya, penyakit hipertensi banyak diderita oleh masyarakat Dusun Kuncen. Hal ini juga didukung dari data yang tercatat di kegiatan Posyandu Lansia setiap bulannya. Penderita hipertensi di Dusun Kuncen mayoritas adalah lansia dengan rentang usia 45 tahun ke atas. Data yang diperoleh mejadikan penyakit hipertensi fokus utama intervensi program kesehatan yang dilaksanakan.
Setelah berbincang dengan pihak dusun dan ibu-ibu kader, diperoleh beberapa tahap skoring. Pertama skoring akar masalah, kedua skoring penyebab masalah, dan ketiga skoring program. Proses skoring ini dibantu oleh perwakilan dari pihak Puskesmas Pare, perwakilan kader, dan perwakilan dari kelompok dua ini. Dari tahap skoring ini mendapatkan tiga program dengan nilai paling tinggi yakni senam bersama, pengukuran tekanan darah, penyuluhan, dan penempelan poster dibeberapa titik di Dusun Kuncen.
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi meningkat bahwasanya adanya penyakit hipertensi ini tidak diacuhkan. Hipertensi yang dijuluki silent killer harus dicegah sedini mungkin dan masyarakat harus mulai tergerak untuk melakukan tindakan pencegahan sebelum lanjut usia. Masyarakat juga dihimbau agar rutin melakukan pengukuran tekanan darah, makan makanan dengan gizi seimbang, kurangi stress, dan mengurangi kebiasaan merokok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H