Munculnya Jokowi-Ahok, Tuhan dengan cara-Nya membalikkan logika berpolitik. Kebiasaan kita memahami pencapaian karir politik seseorang adalah adanya kekuatan uang, dukungan parpol yang kuat, simbol-simbol agama serta media.
Pilgub DKI, dukungan minim parpol, penampilan tidak mendukung, minoritas dari minoritas (tionghoa jujur non muslim), memenangkan kompetisi melawan petahana dengan koalisi gajahnya.
Setelah terpilih, aksi Jokowi & Ahok adalah program-program lama yang tidak pernah berani dieksekusi gubenur-gubernur sebelumnya. Menertibkan waduk pluit, tanah abang, bantaran sungai ciliwung. Tanpa takut siapa beking-beking dibelakangnya. Tanpa kawatir serangan balik dari oknum-oknum yang terganggu kepentingannya. Membangun MRT, membenahi birokrasi, perbaikan pengelolaan APBD. Dan aksi-aksi tanpa rasa takut serta tanpa khawatir itu konsisten dilakukan hingga sekarang.
Pilpres 2014, dukungan parpol yang lebih sedikit kepada Jokowi-JK karena sikap keras kepala Jokowi koalisi tanpa syarat. Sementara Jokowi-JK adalah capres & cawapres dengan penampilan minim jauh dari modis. Pria kerempeng bersama seorang pria uzur tidak ciut nyalinya melawan jendral gagah berwajah ganteng dengan wakil yang disokong oil godfather plus koalisi raksasa. Kisah Samson melawan Goliath pun berulang di abad 21.
Belum seumur jagung menjabat, Presiden Jokowi mencabut subsidi BBM, mengganyang illegal fishing. Tidak takut banyak yang terganggu kepentingannya dan tidak kawatir dibenci rakyatnya.
Illegal fishing dan BBM besubsidi adalah lingkaran iblis. BBM bersubsidi dihulu dikorup, dihilir diselundupkan. Penyidikan & penindakan penyelundupan BBM oleh kepolisian selalu kandas saking banyaknya oknum pejabat dan aparat yang bermain. Oknum-oknum aparat dari kopral hingga jendral menjadi beking SPBU ditengah laut menyuplai BBM kapal-kapal maling ikan. 200 trilyun rupiah dari utang untuk subsidi setahun bukan angka yang sedikit. Subsidi dengan dalih mengatasnamakan kepentingan rakyat miskin menjadi cara legal membobol uang negara.
Hadirnya Jokowi, Ahok, Risma, Ridwan Kamil, Susy Pudjiastuti, dll sebagai Wali-wali negeri adalah Ketentuan Tuhan dan berkah bagi bangsa Indonesia. Wali-wali negeri yang terpercaya dan teladan bagi kita bagaimana mengelola negara yang baik dan benar.
Melihat Sepak terjang Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil, Risma, Susy Pudjiastuti….. yang tak punya rasa takut dan tak punya rasa kawatir …… jangan-jangan mereka bukan sekedar Wali Negeri …… Wallahu a’lam  … ^_^
Â
foto : merdeka.com
Â