Mohon tunggu...
Olivia Armasi
Olivia Armasi Mohon Tunggu... Mengurus Rumah Tangga -

Peduli politik itu peduli terhadap sesama..... Nulis itu sulit, merangkai kata itu susah.... Mantan pelajar yang sedang belajar membaca, belajar komentar & belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Dia Peng-Peng di Kabinet Kerja Jokowi-JK

10 Januari 2016   11:35 Diperbarui: 10 Januari 2016   12:47 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stigma Peng-peng seperti propaganda ala orde baru bahaya laten komunis.

Pasca dilantiknya RR sebagai Menko Kemaritiman, tidak henti-hentinya RR membuat kehebohan dari mulai token listrik, ngajak debat JK target listrik 35 rb MW, kepret mengepret bawahannya. Yang paling terkini adalah istilah DWI FUNGSI PENG-PENG.

Aneh dan mengherankan jika orang sekaliber RR apalagi selaku Menteri Koordinator di Kabinet Kerja tidak menyadari bahwa STIGMA PENG-PENG yang dipopulerkannya itu merugikan citra Jokowi beserta kabinetnya. Menteri-menteri sebagian besar dipilih Jokowi dari kalangan profesional berlatar belakang bidang yang digeluti dan usahanya.

Yang paling masuk akal adalah RR mempunyai agenda pribadi dan sengaja melontarkan Stigma DWI FUNGSI PENG-PENG menggunakan propaganda ala orde baru bahaya laten komunis. Menurut RR Pengusaha yang yang jadi penguasa itu berbahaya menimbulkan kekacauan di tubuh Pemerintahan.

Selain wacana itu kemudian menjadi santapan gratis kalangan gagal move on, sayangnya banyak dari pendukung setia Jokowi juga mengamini begitu saja. Di era yang serba terbuka saat ini, pengusaha yang jadi penguasa akan berfikir 1 juta kali melakukan abuse of power menggunakan wewenang jabatannya untuk memperkaya diri sendiri. Jika ada bukti otentik tentu saja media akan senang mengabarkannya, netizen pasti akan menyebarkannya dan KPK akan serius memprosesnya.

Ini Daftar Peng-peng di Kabinet Kerja Jokowi JK

1. Joko Widodo adalah pengusaha produsen & eksportir mebel. Permintaan ekspor mebel produksi Jokowi 18 kontainer per bulan. Concern dan pengetahuan Jokowi pada lambatnya dwellingtime adalah karena pengalaman Jokowi sebagai praktisi. Ketika sidak di Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai praktisi tentu saja Jokowi tidak mudah di kelabui aksi oknum otoritas pelabuhan yang menyeting seolah-olah semua telah berjalan dengan baik. Aksi Jokowi membuahkan perbaikan pelayanan perizinan ekspor-impor. Jokowi adalah Pengusaha yang sekarang jadi Penguasa (Peng-peng). Kebijakannya sebagai penguasa membuat perusahaan milik Jokowi langsung atau tidak langsung ikut merasakan manfaatnya. Apakah Jokowi termasuk melakukan abuse of power? sebagai pejabat negara turut serta memperkaya orang lain termasuk perusahaannya?.

2. Jusuf Kalla adalah pengusaha multi bisnis. Salah satu usaha Kalla grup yang menjadi sorotan dan dijadikan isu yang selalu digoreng sampai renyah adalah bisnis pembangkit listrik. Target Pemerintah membangun pembangkit 35.000 MW agar seluruh wilayah Indonesia teraliri listrik. Jika semua wilayah telah teraliri listrik maka bukan saja rumah tangga yang merasakan manfaatnya akan tetapi juga industri-industri dapat berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mewujudkan 35.000 MW dibutuhkan investasi + 500 trilyun (kurs 1$=12,000). Pemerintah hanya mampu membangun 10.000 MW, sisanya sebesar 25.000 MW adalah investasi swasta. Swasta nasional termasuk didalamnya keluarga Kalla tidak mampu memenuhi target 25 ribu MW. Maka Pemerintah juga mengundang investor asing untuk berinvestasi. Pemerintah membuat regulasi membuka seluas-luasnya partisipasi swasta baik koperasi, BUMDES, BUMD untuk menjadi IPP (Independent Power Producer). Artinya tidak perlu jadi Wapres dulu jika ingin ikut-ikutan bangun pembangkit listrik. Lah kalau saya bisa anda bisa jadi IPP, Abuse of powernya JK dimana?

3. Susy Pudjiastuti adalah CEO PT ASI Pudjiastuti Marine Product eksportir hasil perikanan khususnya ikan laut. Kebijakan-kebijakan Susy dalam kurun waktu setahun meningkatkan produktifitas usaha perikanan nasional. Karena kebijakannya sebagai PENGuasa berhasil meningkatkan pendapatan nelayan, perusahaan-perusahaan swasta nasional dan otomatis termasuk perusahaan Susy. Apakah Susy juga termasuk menyalahgunakan wewenang dan jabatannya?

4. Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian sebelumnya CEO PT Tiran Grup produsen produk-produk pertanian. Pemegang Hak Paten dan produksi pupuk pertanian.

Dan masih banyak lagi menteri-menteri Kabinet Kerja Jokowi yang memenuhi kriteria sebagai PENG-PENG. Kebijakan Jokowi memilih menteri profesional berdasarkan latar belakang bisnis, bidang pekerjaan yang digelutinya dengan harapan sang menteri mempunyai passion, pengalaman sebagai praktisi akan sangat paham permasalahan sekaligus solusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun