Menurut RR diaktifkannya railway akan mengurai kemacetan 30%. Pernyataan RR dibantah oleh RJ Lino, bahwa Pelindo tidak pernah menolak keberadaan lokomotif di pelabuhan. Railway yang dibeton bisa dipakai sewaktu-waktu apabila dibutuhkan (beton bisa diangkat tidak perlu dibongkar). Angkutan kontainer menggunakan kereta api akan efektif jika jarak tempuhnya lebih dari 300 km. Sementara kontainer yang dibongkar di Tanjung Priok terjauh menuju Cirebon. Jalur kereta api menurut RJ Lino akan mengurai kemacetan tidak lebih dari 3%. Problem kemacetan di Tanjung Priok, Pelindo II justru telah merencanakan dan akan melakukan inovasi membangun transportasi angkutan kontainer menggunakan kapal tongkang dengan memperbaiki infrastruktur kanal banjir. Manfaatnya selain mengatasi kemacetan sekaligus menjadi solusi banjir. (selengkapnya).
Dari tugas yang diberikan presiden, apakah Menko RR bersama task forsce dwellinng time sudah melaksanakan semua rencananya? Jika sudah dilakukan, kenapa Presiden menagih janji RR? (disini)
Dengan kapasitas & kewenangan RR sebagai Menko kemaritiman yang membawahi beberapa kementrian, seharusnya lebih concern dan fokus kepada pembenahan hambatan dwelling time di sektor birokrasi perizinannya. Hasil penyidikan Polda Metro Jaya sudah bisa menjadi dasar bagi Menko RR selaku ketua satgas/task force, mana saja yang perlu secara cepat segera dibenahi selain Dirjen Perdagangan Luar Negeri karena perizinan ekspor impor melibatkan 18 Kementrian dan lembaga.
Antara Tito Karnavian, Budi Waseso dan Rizal Ramli memang tidak bisa diperbandingkan tugasnya. Akan tetapi secara obyektif publik bisa menilai siapa yang serius bekerja dan siapa yang hanya sibuk mencari panggung.
Â
sumber gambar : setkab.go.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H