Panas matahari cukup terik saat itu, disinilah mental saya diuji, yang biasanya menikmati dinginnya AC di desa inilah saya belajar untuk keluar dari zona nyaman saya. Ternyata hal itu tidak seburuk yang saya kira. Saya tidak tahu ternyata bertani bisa seseru ini! Saya juga membantu ibu ngangon wedhus atau yang dalam bahasa Indonesia biasa disebut menggembala.
Kegiatan pun masih berlanjut, pada malam hari saya lagi-lagi diberi kesempatan  mengikuti kegiatan bermain gamelan. Disini saya diajarkan untuk mencoba memainkan gamelan walau pada akhirnya saya tidak bisa namun pengalaman ini adalah pengalaman yang berharga untuk saya dan saya senang sekali. Hari Senin pun tiba.Â
Ini adalah hari terakhir saya berada di desa ini. Pagi-pagi sekali saya bangun dan membantu ibu untuk memasak sarapan serta membersihkan rumah setelah itu saya mengemas barang-barang untuk pulang ke Jakarta.Sebelum pulang, kami masih menyempatkan waktu untuk bercerita dengan Ibu Sri lalu pamit undur diri.
Sedih sekali rasanya meninggalkan desa Sendang Mulyo. Desa yang mengjarkan banyak hal kepada saya yang mungkin nantinya akan saya ceritakan kepada anak cucu saya.Â
Desa yang mengjarkan saya untuk selalu tersenyum dan berperilaku hangat kepada orang lain serta desa yang mengajarkan saya untuk lebih mencintai budaya Indonesia. Pemandangan hamparan sawah yang luas yang disediakan desa ini juga sangat membantu saya  menghapus penat ibu kota, pemandangan yang tidak akan saya dapat di Jakarta.
Pengalaman ini mengajarkan saya untuk selalu bersyukur akan segala hal yang saya punya serta melakukan pekerjaan dengan keadaan tersenyum walaupun pekerjaan itu tidaklah mudah.Â
Di desa ini pula saya melihat banyak sekali warga yang sudah sangat tua namun tetap tampak sehat dan bahagia, disini saya tahu bahwa desa ini memberikan umur yang panjang bagi warga nya karena keindahan serta kenyamanan. Perjalanan panjang tidak lagi saya hiraukan, walaupun lelah dan badan terasa pegal namun pengalaman ini adalah pengalaman luar biasa buat saya. Matur Nuwun Sendang Mulyo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H