Mohon tunggu...
Oliphoph Oliphoph
Oliphoph Oliphoph Mohon Tunggu... -

\r\nberkepribadian ekstrovert yang introvert dan sanguin yang melankolis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Manis, Kataku

2 Februari 2012   04:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:10 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*tulisan ini dalam rangka ikut #15HariNgeblogFF dulu* ** HPku bergetar, tanda SMS masuk From: Roy “Mit, sorry ya..kemaren aku mendadak ga bisa nemenin kamu. Aku ada perlu, mendesak dan ga bisa ditinggal.” Aku cuma bisa tersenyum sinis membaca SMS dari Roy. Maksudnya apa coba? Keperluan mendesak dan ga bisa ditinggal?  Apa iya dia ngga bisa kasih tau lewat telpon ato SMS ??  Tega-teganya ninggalin aku sendirian menunggu di Pasific Place Resto selama berjam-jam?? Aku pikir dia akan datang meski terlambat, nyatanya?? Dia pergi entah kemana. Hati ini marah dan kecewa, tapi rasa cinta dan sayang untuk Roy masih tetap ada.  Anehkan? Sudah jelas-jelas hati ini tersakiti, tapi masih ada cinta dan sayang untuk dia. Bener-bener cinta itu kadang ga pake logika. To : Roy “Gak papa, Sayang. Next time kita makan siang bareng ya. Aku kangen nih…pengen bisa cepet-cepet ketemu kamu ” Aku balas SMSnya. Bohong kalo aku gak marah dan kecewa. Tapi emang nyatanya aku kangen dia. Kangen senyumannya, kangen tatapan matanya, kangen sentuhan tangannya, kangen guyonannya, kangen celotehannya, kangen semuanya….kangen Roy. From : Roy “okey honey, besok siang ya…aku jemput kamu. Jam 12. Love you….” To : Roy “love you, too” Akhirnya, besok kamu jadi milikku Roy!!Meskipun kamu sudah beristri, aku tak peduli. Cinta memang buta. Jadi simpananmu-pun aku tak mengapa. “Jadi kenapa kamu mau sama aku” tanya Roy suatu hari. Kenapa, Roy??? Kamu masih saja bertanya kenapa? “Karena kamu manis” kataku sambil tersenyum Kamu membuatku merasakan segala kemewahan yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Kataku dalam hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun