Mohon tunggu...
Oliphoph Oliphoph
Oliphoph Oliphoph Mohon Tunggu... -

\r\nberkepribadian ekstrovert yang introvert dan sanguin yang melankolis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Benci Kamu Hari Ini

3 Februari 2012   03:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:07 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

*tulisan ini sudah dalam rangka #15HariNgeblogFF dan sudah terupload di blog wordpress saya :)*

"Pak Darno, hari ini Lily ya..." kataku.

"Siap Mas..." jawab Pak Darno penjual bunga di samping rumah sakit ini.

"Tumben mas pagian, biasa agak siang" tanya pak Darno

"Iya Pak...nanti siang ada rapat soalnya. Jadi sekalian berangkat kantor sekalian kesini" jawabku

"Ini Mas, Lily Putih. Cantik kan? Konon bunga Lily Putih ini mengandung makna pengabdian dan kesetiaan" kata Pak Darno

Aku terdiam.

Maria,

Cinta mungkin diawali saat kita saling bertatap

Lalu kita jalani hari demi hari penuh dengan tawa bersama

Dan kini, saat kau terbaring di rumah sakit

Semakin aku yakin, cintaku padamu tidak akan berakhir.

"Mas...mas..ini bunganya, kok malah bengong" Pak Darno membuyarkan lamunanku. Aku mengambil rangkaian bunga ditangannya dan memberikan selembar uang untuknya.

"Gimana kondisi Maria hari ini dok?" tanyaku pada tante Arimbi, tante sekaligus dokter keluarga kami.

"Masih sama Jo, belum ada tanda-tanda dia akan sadar. Cedera di otakknya masih cukup parah" katanya. Sesak aku mendengarnya. Ini sudah hari keempat Maria koma. Denyut jantungnya tak stabil.

Maria,

Aku mencintaimu....

Sangat- sangat mencintaimu....

Bertahanlah sayang. Berjuanglah untukku

Untuk Nando dan Vena

"Jo, yang sabar ya..." tante Arimbi menguatkanku.

"Iya tante...boleh saya minta waktu berdua dengan Maria? Pintaku

"Oke, silahkan" tante Arimbi meninggalkanku berdua dengan Maria. Wanita yang paling aku cintai.

Maria,

Saat hidup begitu singkat

Kau hadir memberi warna dalam hidupku

Seperti bunga ini.

Saat ia tersiram air. Menyejukan.

Kau berikan kesejukan bagi hidupku

Saat hidup penuh tanya

Maukah kau sembuh untukku?

Keesokan harinya....

01 November 2001

Maria

Bangunlah....bukalah matamu

Lihatlah,...

Begitu banyak kupu-kupu di taman


Aku menunduk menatap nisanmu,...

Maria,

Kenapa pergi meninggalkanku sendiri?

Aku benci kamu hari ini.....

RIP

Maria Adinegara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun