Aku selalu bingung saat menatap masa depan kita berdua.
Terkadang begitu cerahnya sehingga dapat mengalahkan sinar mentari.
Terkadang kelam, dingin, kaku, melebihi sunyinya malam.
Setiap hari setiap waktu, kepala dan hatiku dipenuhi seribu tanda tanya tentang hal penting maupun receh.
Entah sampai kapan, entahlah.
Mungkin bersimpuh dikaki Sang Maha Pemberi Hidup, adalah satu-satunya jalan keluarku, kita.
Ya. Mungkin.
Mungkin harus begitu.
Selamat Malam hati, jiwa dan ragaku.
Tidurlah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI