Mohon tunggu...
Kesia Elisabeth
Kesia Elisabeth Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang anak perempuan yang mati-matian dibahagiakan oleh ayahnya

Penulis stok lama dengan semangat baru. Halaman sendiri. Pecinta masak, musik, bunga dan bolu. Fans Didi Kempot. Suka berbagi hal lucu asal bukan berbagi hati. Pemerhati sosial dan kamu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Kita

8 September 2019   10:04 Diperbarui: 8 September 2019   10:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengenangmu dalam secangkir kopi luwak.

Bukan luwak asli.

Kopi luwak pasaran, yang dijual murah tiap bungkus kecil.

Kesukaanmu.

Rasanya sama. Manisnya sama.

Yang berbeda adalah tanpa adanya kau disisiku.

Setiap kau tawarkan ku kopi : 'mau kopi gak dik? '

aku selalu jawab : 'enggak, makasih.'

padahal jika kau berpaling sebentar saja, yang menyeruput kopimu adalah aku. 

Dan kau pura2 tak melihat, sambil menahan tawa.

Itu sangat manis.

Lebih manis daripada kopi luwak yang kau seduh.

Kali ini kubuat kopi ini untuk ku sendiri. 

Kau mau ku buatkan tidak? Janji deh aku tak akan menyeruput kopimu lagi....

Tak ada jawaban darimu.

Akh, Tuan   :(

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun