Mohon tunggu...
Kesia Elisabeth
Kesia Elisabeth Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang anak perempuan yang mati-matian dibahagiakan oleh ayahnya

Penulis stok lama dengan semangat baru. Halaman sendiri. Pecinta masak, musik, bunga dan bolu. Fans Didi Kempot. Suka berbagi hal lucu asal bukan berbagi hati. Pemerhati sosial dan kamu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Hanya Krisan

8 September 2019   08:33 Diperbarui: 8 September 2019   08:40 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memang hanya bunga Krisan
Mampu tumbuh liar, harganya pun tak mahal

Aku memang hanya bunga Krisan
Warna tak beragam, harum pun seadanya

Aku memang bunga Krisan,
Hanya Krisan.
Tapi aku selalu ada dalam suka dan duka

Dirangkaian bunga dari seorang suami untuk istrinya...

Dirangkaian bunga dari mempelai pria untuk wanitanya...

Dimeja catering hingga meja raja...

Dipapan ucapan "Selamat Berbahagia" sampai ucapan "Turut Berdukacita"

Ya, Akulah Krisan, Bunga yang menemanimu juga...

Namun kau tinggalkan karena tak seindah Mawar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun