Mohon tunggu...
Kesia Elisabeth
Kesia Elisabeth Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang anak perempuan yang mati-matian dibahagiakan oleh ayahnya

Penulis stok lama dengan semangat baru. Halaman sendiri. Pecinta masak, musik, bunga dan bolu. Fans Didi Kempot. Suka berbagi hal lucu asal bukan berbagi hati. Pemerhati sosial dan kamu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Korupsi

8 September 2019   05:34 Diperbarui: 8 September 2019   06:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam diam Aku terus merenung

Lebih tepatnya mengingat

Sedari semalam

Yang ada hanya senyummu

Senyum yang dulu menguatkan ku (mungkin sampai sampai sekarang)

Sayang... Senyummu langsung hilang begitu kuingat dirinya,

Dirinya yang katamu hanya teman biasa.

Sudah sudah... Aku harus hentikan renungan ini. Masih jam kerja.

Masakkan aku harus korupsi jam kerjaku sendiri, hanya karna mu.

Lelaki ku yang mungkin sudah tidak menganggap aku perempuanmu lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun