Mohon tunggu...
Aprilia Kholifatul Nisya
Aprilia Kholifatul Nisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

OlifiaKholiq

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Perkuliahan Luring PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Surabaya

16 Juni 2022   12:55 Diperbarui: 16 Juni 2022   13:01 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut merupakan hasil riset sederhana dari kelompok 4 kelas PDB E-2.4 Mata Kuliah Pengantar Kolaborasi Keilmuan.

Dari hasil pembahasan mengenai penelitian “Problematika Perkuliahan Luring PTN di Surabaya” dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari mereka merasa senang dengan diterapkannya perkulihan secara luring, menurut mereka perkuliahan luring lebih efektif, sebab materi yang disampaikan dosen lebih dapat diterima, serta lebih ringan dalam kebutuhan kuota internet, dan merasa tidak jenuh dalam belajar karena tidak hanya menatap layar laptop saja serta sosialisasi dengan lingkungan sekitar. 

Namun banyak sekali hambatan - hambatan yang harus dilalui mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan offline. Akan tetapi beberapa dari meraka juga merasa sedih atau kurang nyaman, hal tersebut dikarenakan beberapa dari mereka belum cukup mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus, baik dari segi pertemanan maupun pembelajaran, kemudian juga dikarenakan rasa ketidak percayaan diri dan kebutuhan akan uang saku yang lebih besar, sehingga mereka merasa lebih nyaman dengan perkuliahan secara online. 

Namun hal ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa akan menjadi 100% sempurna mahasiswa yang menginginkan perkuliahan luring ke depannya dengan seiring membaiknya keadaan covid-19 di Indonesia. Oleh karena itu diharapkan aktivitas sektor ekonomi dan perindustrian dapat membaik sehingga kendala finansial dalam berkuliah dapat teratasi. 

Dalam faktor internal, mahasiswa juga harus mampu beradaptasi dengan lingkungan, membuka diri dengan orang lain juga tidak memandang remeh satu sama lain akan membuat lingkup pertemanan dan sosial menjadi sehat dan tidak toxic. 

Diharapkan semua mahasiswa tidak menebar rasa gengsi dan iri sehingga pergaulan antar sesama akan terasa nyaman dan tetap berkebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan bukan yang diinginkan semata-mata, sudah menjadi rahasia umum jika terdapat rasa gengsi dan iri sedari kecil pada tiap anak, hanya saja anak itu bisa mengontrol atau tidak rasa iri dan gengsi tersebut.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun