Mohon tunggu...
Siti Nurkholifah
Siti Nurkholifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah di Kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Tingkat Sukuk Terhadap Minat Seseorang Berinvestasi Syariah

22 Desember 2021   15:14 Diperbarui: 22 Desember 2021   15:30 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam berinvestasi, akan tiba saatnya dimana kita akan sangat fokus untuk menjaga keutuhan modal. Mungkin saja, saat itu kita sedang mendekati usia pensiun atau portofolio investasi kita telah mengalami kerugian. Beberapa sukuk, seperti sukuk negara, bisa membantu kita melindungi modal tersebut. Akan ada perasaan tenang yang tercipta ketika tahu bahwa modal kita tetap aman pada saat pasar bergejolak.

Adapun pengaruh tingkat sukuk terhadap minat seseorang berinvestasi syariah terdiri dari dua faktor yaitu:

1. Faktor risiko investasi

Faktor risiko investasi sukuk terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Risiko Gagal Bayar (Default Risk)

Risiko gagal bayar adalah ketidakmampuan penerbit untuk membayar kupon atau mengembalikan pokok obligasi.

Mitigasi risiko : risiko ini hampir tidak ada di Sukuk Ritel. Sebab pembayaran pokok dan imbalan Sukuk Ritel dijamin penuh oleh negara (berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2008).

b. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Risiko likuiditas adalah potensi kerugian apabila sebelum jatuh tempo pemilik Sukuk Ritel yang memerlukan dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder pada tingkat harga (pasar) yang wajar.

Mitigasi risiko : investor dapat menjual melalui mitra Distribusi atau bank dan lembaga keuangan lainnya dengan mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

c. Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko pasar adalah potensi kerugian bagi investor apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga yang menyebabkan penurunan harga Sukuk Ritel di pasar sekunder. Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila investor menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.

2. Faktor atribut produk islami

Faktor atribut islami/atribut produk merupakan unsur-unsur yang menjadi pengembangan atau pembeda pada suatu produk, sehingga memberikan nilai tambah, manfaat serta menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk dapat berupa fitur, kualitas, harga, kemasan, merek, garansi dan pelayanan.

Faktor-faktor diatas adalah yang mempengaruhi minat publik terhadap investasi Sukuk Islam SR001 dan untuk mengetahui daya tarik Sukuk Bank Islam SR001 menurut para investor. Risiko investasi dan produk Islami berkait positif dengan keinginan publik untuk melakukan investasi. Jadi, apabila harga Sukuk di pasar sekunder sedang mengalami penurunan, sebaiknya tidak dijual terlebih dahulu karena untuk meminimalisir adanya kerugian agar minat masyarakat untuk berinvestasi semakin banyak.

Artikel ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Pasar Modal Syariah dengan Dosen Pengampu Bpk. Dr Syaeful Bahri, S.Ag,M.M

Nama : Siti Nurkholifah

NIM : 191410003

Kelas : Ekonomi Syariah A/5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun