Naik darah bu Sunarti dituduh begitu, "Apa Bapak bilang, jangan asal cakap ya pak, bisa komputer bukan syarat jadi pejabat, karna otak saya masih bisa dipakai untuk hal penting yang lain, itulah gunanya punya staf, macam Bapak bisa aja, sok-sokan mau buat daftar pekerjaan untuk dirumah, buat rencana kerja untuk dikantor aja bapak nggak selesai-selesai" balas bu Narti.
Wak Nur pun tak bisa berkata apa-apa, menyesal dia bertanya tadi, kalau tahu begini, akan ditunggunya saja pengumuman resmi dari pemerintah daerah. Meski begitu, pelanggan setia Wak Nur lainnya, Bu Ratna yang juga pejabat dari kantor berbeda dengan pak Karni dan bu Sunarti yang terkenal lebih "berisi" mencoba menengahi.
"Begini bapak ibu, kita tunggu saja arahan dari atasan kita, nah kalau sudah ada edaran resmi baru kita cari jalan keluarnya, kita buat mekanisme bekerja dari rumah seperti apa, betul kata pak Karni tadi harus ada rencana kerja yang jelas selama bekerja dirumah, tolok ukurnya, hasil dan laporan yang disampaikan sesuai kesepakatan, tapi sementara kita ikut aja dulu arahan yang berlaku". Â Sarannya mencoba bijak meski belum punya rencana matang jika kebijakan bekerja dari rumah diberlakukan.
Bu Sunarti pun menimpali, "Saya bekerja dari rumah siap aja, jika ada fasilitas pendukung, Â paket internet jangan lupa hehehe, jadi saya bisa video call dengan staf-staf saya , hape saya cuma aktif kalo pakai wifi di kantor soalnya", sarannya lagi entah ditujukan untuk siapa.
Mendengar jawaban Bu Sunarti kemudian bu Ratna pun berkesimpulan, "Begini ya, saya rasa hal-hal yang bapak ibu persoalkan tadi itu menjadikan alasan kenapa pemerintah kita tidak memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah, terlalu banyak syarat dan sarana  yang harus dipenuhi, buat rugi Negara, makanya jadi begini kita, ASN daerah kita belum siap menghadapi krisis di era digital, butuh kesiapan matang untuk memberlakukan Work from Home, yang harus dipikirkan sekarang, pakai pelindung masker di kantor, sering cuci tangan, jaga kesehatan, dirumah saja kalau sakit dan tak usah keluar kalau nggak ada hal yang urgent".
Mendengar ulasan bu Ratna yang panjang dan beristilah baru membuat sebagian pelanggan Wak Nur pun mengangguk-ngangguk memberi isyarat paham apa yang disampaikan dan sebagian lagi menunjukkan isyarat pura-pura paham, biar dianggap mengerti dan sepakat dengan bu Ratna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H