Screening tamu yang akan berkunjung ke ereveld (taman makam kehormatan) pun sedikit lebih ketat dari biasanya, bahkan dalam beberapa hari ke depan, tidak menerima kunjungan sampai suasana Surabaya dinyatakan normal. Namun, Robbert memberikan akses khusus melalui Audrey untuk berkunjung.
Audrey sebelumnya bekerja di lingkungan riuh yang menyenangkan, mengakrabi kegiatan yang memberi ruang berinteraksi dengan banyak orang, serta banyak melakukan perjalanan sebagai tur leader di sebuah perusahaan perjalanan; pada seperempat abad hidupnya memilih untuk mengakrabi pertumbuhan rumput, uji coba tanaman hias yang bisa bertahan di tanah yang kering di sebuah taman pemakaman!
Setelah berkeliling, Audrey mengajak saya melihat kegiatan para pekerja di workshop di sisi belakang taman pemakaman. Ia menjelaskan dengan detail tahapan pembuatan dan perawatan patok -- patok putih yang ada di taman pemakaman.Â
Sebelum pamit, saya pun diberi kesempatan "menggantikan" sementara Edi Rusmanta, menuliskan nama seseorang yang telah tiada dengan menyapukan kuas di atas salib putih yang tergeletak di atas meja. Pekerjaan yang butuh kesabaran tinggi dan ketelatenan agar cat yang disapukan di papan itu pas dan tak belepotan.
Taman pemakaman bagi sebagian besar orang adalah tempat yang sangat jarang diakrabi. Bila tak perlu sangat, tidak perlulah melangkah ke tempat itu. Bahkan saat ada kepentingan yang mengharuskan untuk mendatangi tempat itu; tetap saja ada yang diliputi keraguan untuk hadir di sana, saleum [oli3ve].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H