Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rentak Selangor: Warisan Budaya Jawa, Andalan Wisata Selangor 2017

14 Maret 2017   19:50 Diperbarui: 14 Maret 2017   19:59 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua jam berlalu sejak Wak Rusli menengadahkan wajah dan mengangkat tangannya meminta persetujuan para dewa alam semesta untuk hadir di tengah warga yang sudah berkumpul. Sejak kemenyan dibakar di dalam sebuah nampan yang juga berisi sesembahan dan diletakkan di tengah - tengah tanah lapang, di depan barongan. 

Asapnya membubung ke langit, wanginya terbang dibawa angin yang bergerak pelan-pelan. Satu per satu pemain Kuda Kepang, tarian yang akan dipertunjukkan malam itu, bersimpuh di depan nampan, membasuh mukanya dengan asap yang terus saja meliuk - liuk. Itulah ritual magis yang dilakukan sebelum hajatan Kuda Kepang dan Barongan digelar di Homestay Haji Dorani, Kampung Sungai Besar, Selangor.

Gendang ditabuh, gending dibunyikan, suara gong melolong memecah senyap. Para penari mulai mengayun langkah satu - satu. Maju, mundur, berputar, dan berkeliling membentuk lingkaran. Pergantian gerak mengikuti hentakan cemeti. Dua jam pentas disertai suasana magis, makin malam semakin mencekam. Pada tiga puluh menit terakhir, saya menahan napas. 

Mungkin sebagian yang berkumpul juga menahan napas, menanti dengan was - was apa yang akan terjadi selanjutnya saat Wak Rusli kembali turun ke tengah lapangan untuk "membebaskan" tubuh - tubuh yang sudah diisi dan ditumpangi kekuatan magis sehingga melakukan gerakan tak biasa tanpa merasa lelah. Bulan malu - malu menyingkap tirai awan yang menyelubungi tubuhnya, kembali bersinar di atas kepala.

Kuda Kepang menjadi salah satu atraksi wisata yang dinikmati peserta Rentak Selangor: The Breathing Pulsa of Our Land yang dicanangkan oleh Jawatan Kuasa Pembangunan Generasi Muda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pembangunan Usahawan, Selangor. Ini merupakan kegiatan #RentakSelangor kedua yang digelar pada 4 - 12 Maret 2017 oleh Selangor State Economic Planning Unit (UPEN Selangor) bekerja sama dengan Gaya Travel Magazine dan diikuti oleh 32 orang peserta yang berasal dari perwakilan media (TV, online, termasuk social media influencer) dari Filipina, Indonesia, dan Malaysia.

#RentakSelangor merupakan kegiatan kunjungan wisata yang digalakkan untuk mendukung program Tourism Selangor untuk mengenal wisata budaya yang ada di Selangor. Dalam jumpa pers usai pembukaan kegiatan yang digelar di The Kabin, Y.B. Amirudin bin Shari, Executive Councillor Pembangunan Generasi Muda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pembangunan Usahawan, Selangor mengatakan, keberhasilan program pertama yang digelar akhir tahun 2016 mendapat respon yang baik dari pelaku wisata; mendorong pihaknya untuk kembali mengadakan kegiatan serupa tak lama setelah program pertama digelar.

Y.B. Amirudin Shari (duduk berkemeja hijau) memukul bonang pada pembukaan kegiatan Rentak Selangor (dok. koleksi pribadi)
Y.B. Amirudin Shari (duduk berkemeja hijau) memukul bonang pada pembukaan kegiatan Rentak Selangor (dok. koleksi pribadi)
Kuda Kepang, tradisi budaya Jawa yang diwariskan oleh leluhur Kampung Sungai Besar yang berasal dari Jawa, Indonesia. Mereka datang ke Malaysia berpuluh tahun lalu bersama para perantau dari berbagai pulau lain di Indonesia, menetap, dan beranak-pinak. Selain Kuda Kepang, peserta #RentakSelangor pun diajak untuk mengenal, menikmati dan bercengkerama dengan para pemain Wayang Kulit Jawa dan Gamelan serta Kompang Jawa yang leluhurnya pun berasal dari Jawa.

Warisan budaya ini terancam akan hilang bila tak diperkenalkan dan diwariskan kepada generasi penerus. Berbeda dengan Kuda Kepang yang penari dan pemain instrumen musiknya sudah berganti generasi ke yang lebih muda, para pemain gamelan, dalang wayang kulit dan kompang Jawa masih dipegang oleh generasi ketiga yang sudah sepuh. Mereka mulai was - was pada kelangsungan kesenian yang mengingatkan mereka pada akarnya.

Belajar memainkan gamelan Jawa (dok. koleksi pribadi)
Belajar memainkan gamelan Jawa (dok. koleksi pribadi)
Selain wisata budaya warisan di perkampungan Jawa, di hari terakhir, kami pun berkesempatan melihat dari dekat para artisan barongsai dalam membuat pesanan kepala barongsai serta atraksi kesenian barongsai di Wan Seng Han Dragon and Lion Art.

Pada 2017 ini, Malaysia menargetkan untuk mencapai angka kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 31,8 juta wisatawan yang akan berkunjung ke berbagai destinasi wisata yang ada. Dari angka tersebut, Tourism Selangor menargetkan 7,4 juta wisatawan akan berkunjung ke destinasi - destinasi wisata andalan Malaysia di wilayah Selangor. 

Lewat kegiatan #RentakSelangor ini diharapkan para wisatawan akan medapatkan informasi beragam destinasi wisata yang ditawarkan oleh Selangor terutama wisatawan Singapura dan Indonesia yang pada 2016 lalu tercatat sebagai dua negara tertinggi penyumbang angka kunjungan wisata mancanegara ke Selangor. Saleum [oli3ve].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun