Lebih seabad setelah kepergiannya, melewati masa dan generasi, seorang perempuan muda yang dalam darahnya tak ada setetes pun darah Aceh; menerima panggilannya untuk membawa pulang kerinduan Cut Nyak Dien ke Nanggroe.
Pembangkit dan penyulut energi yang hampir redup akan mewujudkan asanya untuk Nanggroe. Setelah dipentaskan di Jakarta, Semarang, Pekalongan; Monolog Cut Nyak Dien akan dibawakan oleh Sha Ine Febriyanti di Banda Aceh sebelum dipentaskan di Belanda.
Penampilan Sha Ine Febriyanti, menutup rangkaian Refleksi Pancasila dan Kita yang digelar oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Di acara yang dihadiri oleh mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno itu, Adyaksa Dault, Ketua Kwarnas Pramuka tampil membacakan puisi karya Gus Mus dan Taufiq Ismail setelah Olivia Zalianty, Sari Madjid dan Arie Rukmantara.
Bersiaplah hei generasi Cut Nyak Dien, bersiaplah menyambut semangat juang Ibumu. Saleum [oli3ve].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H