Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Go-Food, Inovasi Hemat Waktu dalam Mengatasi Lapar

8 April 2015   23:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 3451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan Anda sedang berada di satu tempat untuk meeting namun di jelang jam makan siang tak dapat meninggalkan ruangan karena jadwal sangat padat. Perut yang hanya diisi secangkir teh panas di pagi hari mulai merintih kelaparan dan Anda tak tahu mesti mencari makan kemana. Terkunci di wilayah yang sangat jarang dikunjungi, apa yang akan Anda lakukan? Membiarkan rasa lapar menyerang hingga perut berkicau sepanjang sisa meeting?

[caption id="attachment_408780" align="aligncenter" width="486" caption="Sibuk, lapar namun enggan beranjak mencari makan? (dok. koleksi pribadi)"][/caption]

Anda masih berkutat dengan bingung dan cara menenangkan perut yang mulai meronta. Mendadak pintu ruang meeting terbuka dan serombongan tukang ojek menyerbu masuk menenteng makanan yang menebar aroma menggoda memenuhi ruangan. Ketika semua orang di ruang meeting mendapatkan jatah makan siangnya tanpa beranjak sedikit pun dari kursi, masihkah Anda memelihara kebingungan?

Auditorium Conclave siang itu mendadak riuh ketika serombongan tukang ojek berjaket hijau dengan muka kebingungan melangkah ke dalam ruangan. Tangan kanan menenteng kantong makanan, tangan kiri sibuk menggamit gawai dan mata berkeliaran ke setiap sudut ruang. Wangi makanan merebak dari balik pembungkus ayam goreng cepat saji, ayam goreng Taliwang, pizza, sandwhich, steak, mie hingga martabak rasa durian campur aduk di udara. Pesanan siapa ini?

Sukses dengan layanan Transportasi, Kurir dan Belanja lewat applikasi mobile yang diluncurkan Februari 2015 lalu; PT GoJek Indonesia kembali meluncurkan layanan terbarunya. Jesayas Ferdinandus, Go-Food Project Lead, GoJek Indonesia saat memperkenalkan Go-Food, fitur terbaru Go-Jek mengatakan; ada 100,000 pengguna gawai yang telah mengunduh aplikasi Go-Jek dalam kurun waktu kurang dari 3 (tiga) bulan sejak diperkenalkan ke publik. Angka ini menempatkan Go-Jek pada urutan Top 3 Google Play App Chart dan Top 3 IOS App Chart.

Apa itu Go-Food dan bagaimana cara kerjanya?

[caption id="attachment_408782" align="aligncenter" width="486" caption="Jesayas Ferdinand, Go-Food Project Lead, GoJek Indonesia (dok. koleksi pribadi)"]

14285076682037347879
14285076682037347879
[/caption]

Go-Food adalah layanan pesan antar makanan menggunakan jasa Go-Jek. Pemesan cukup membuka aplikasi Go-Jek di gawai lalu memilih layanan Go-Food. Pilih kategori makanan yang hendak dipesan atau cari rekomendasi tempat makan yang ada di sekitar tempat Anda berada jika bingung hendak memesan apa. Pilih menu makanan yang ada, ketik alamat pengantaran dalam sekejap layar gawai akan menampilkan sejumlah angka yang harus dibayarkan. Jika semua sudah sesuai dengan yang ingin dipesan, Go-Jek akan mencarikan pengemudi yang berada di sekitar tempat pesanan tersebut.

Bersantailah sejenak, regangkan otot yang sedikit menegang sebelum kembali tenggelam dalam meeting yang sedang seru-serunya. Tak menunggu lama, dalam waktu kurang dari 60 menit pesanan makanan akan sampai di hadapan Anda!

[caption id="attachment_408784" align="aligncenter" width="486" caption="Pengemudi Gojek mengantarkan pesanan makanan hingga ruang meeting (dok. koleksi pribadi)"]

14285084841182957565
14285084841182957565
[/caption]

Pada kesempatan yang sama, Nadiem Makarim, founder dan CEO GoJek Indonesia menjamin keamanan barang titipan pelanggan yang diantarkan oleh para pengemudi Go-Jek. Fasilitas review yang disedikan pada aplikasi Go-Jek membantu pihaknya untuk memantau layananan pengemudi pasca memenuhi order yang diberikan oleh para pelanggan. Sanksi akan diberikan kepada pengemudi yang tidak mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diberlakukan oleh Go-Jek.

[caption id="attachment_408788" align="aligncenter" width="486" caption="Nadiem Makarim, founder & CEO GoJek Indonesia bersama GoJekers (dok. koleksi pribadi)"]

14285086821874157054
14285086821874157054
[/caption]

Saat ini sebanyak 4,500 pengemudi ojek bergabung sebagai pengemudi Go-Jek. Mereka tersebar di Jakarta (>3,000 pengemudi), Bali (500 pengemudi) dan Bandung (300 pengemudi). Dalam waktu dekat, Surabaya akan menjadi kota keempat yang akan dirambah oleh Go-Jek.

Lapar, ingin makan makanan kesukaan tapi enggan beranjak keluar ruangan? Go-Food, mainkan gawaimu! saleum [oli3ve].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun