[caption id="attachment_6110" align="aligncenter" width="486" caption="Jembatan di atas Krueng Peudeng sumbangan dari USAID, berasa dimanaaaa gitu ya"]
Di tengah jalan perut yang seharian hanya diganjal dengan aneka cemilan dan sepiring mie instan rebus di Seuhom mulai kriyuk-kriyuk, sayang tak terlihat tempat yang menjanjikan untuk dihampiri. Tak tahan dengan aksi protes dari kampung tengah, kami berhenti sejenak di salah satu jambo (=gubuk di pinggir jalan) membeli jagung bakar lalu bergegas masuk kendaraan karena si kaki panjang mendadak membasahi Nangroe dengan derasnya.
Bersyukut perjalanan kali ini ditemani pak Adi yang sudah katam dengan tempat-tempat yang asik untuk memanjakan mata. Pak Adi membawa Avanza veloz-nya dengan sangat smooth sehingga jalan berkelok-kelok yang dilewati tak membuat kepala berputar. Meski melintas di jalan yang mulus nan sepi, tak sedikit pun beliau tergoda untuk memacu kendaraan melebihi batas maksimal. Dan karena menguasai medan, beberapa kali kami diajak menepi untuk menikmati pemandangan. Padamu hei Nangroe, satu hari nanti saya pasti kembali! Salam pejalan [oli3ve].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H