Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyapa Pagi di Peristirahatan Antonie Aris van de Loosdrecht

2 Januari 2013   03:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:39 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal 1918, Alida bersama tiga orang anaknya meninggalkan Rantepao dan pindah ke Solo, Jawa Tengah untuk bekerja di sebuah rumah sakit misi. Di Solo, Alida kehilangan seorang puteranya karena terkena wabah diare. Pada 1928 Alida memboyong dua putrinya ke Oegstgeest dekat Leiden dan menetap di sana dengan tetap aktif bekerja di kegiatan gereja hingga akhir hidupnya. Rumah mereka sering menjadi tempat pertemuan para pelajar Indonesia yang menimba ilmu di Leiden termasuk diantaranya Ferdinand Tampubolon, Amir Sharifuddin dan Mohamad Hatta.

Kini hampir seabad berlalu, Anton dan Alida sudah tiada namun semangat dan benih yang mereka sebar di Toraja kini telah berbuah. Sejam bercengkerama dan menikmati cinta Tuhan di tempat ini, kaki pun beranjak meninggalkan sepi seiring ingatan pada ucapan terakhir Anton sebelum kepergiannya,”Saya tidak mengerti mengapa orang Toraja ingin membunuh saya. Saya tidak pernah menyakiti mereka; malah sebaliknya berbuat baik terhadap mereka.”

Selamat beristirahat martir Tuhan, tenang dan damai dalam pelukanNya. Semoga kita bisa menghargai dan bersyukur untuk setiap karya Tuhan dalam kehidupan kita, salam wisata religi.[oli3ve] Sumber inspirasi:

  • Kenangan masa kecil bersama alm. Papa saat pertama kali diajak berkunjung ke makam Antonie Aris van de Loosdrescht.
  • Kenangan manis bersama Laura, Dorathea, Juho dan anak-anak misionaris yang menjadi teman bermain semasa TK serta kebaikan hati para misionaris yang pernah tinggal di dekat rumah dan selalu menjadi cerita hangat ketika dituturkan oleh alm. Oma dan Mama.
  • Dari Benih Terkecil Tumbuh Menjadi Pohon, Kisah Anton dan Alida van de Loosdrecht, Misionaris Pertama ke Toraja – Anthonia Arisa van de Loosdrecht – Muller, 2005

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun