Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nikmatnya Sensasi Lembut Smooch Frozen Yoghurt

14 Mei 2012   17:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Datang terlambat ke ajang kumpul-kumpul Kompasianer Get Urbanized II Minggu siang (13/02) lalu, dengan halus saya menampik tawaran untuk segera mencicipi satu cup yoghurt dengan alasan mau langsung ikut kelas prakarya. Meski napas masih kembang kempis sehabis berjalan dan berpanas ria dari selter transjakarta ditambah naik 5 (lima) tangga berjalan ke tempat pertemuan; konsentrasi masih lumayan toleran. Paper quilling, seni menggulung kertas yang mulai dikenal di benua Eropa sejak abad ke-17 diperkenalkan oleh ibu Stephanie Lucy kepada kami di gerai Smooch Yoghurt, Grand Indonesia, Jakarta. Seru juga, potongan kertas warna-warni dan peralatan kerja yang sudah disediakan langsung diserbu. Ibu Stephanie hanya mengarahkan sebentar bagaimana cara menempatkan dan menggulung kertas. Dalam sekejap kompasianer sudah asik menggulung, menggunting, memberi lem dan menempel gulungan kertas di atas selembar kertas berbentuk persegi panjang yang berwarna lembut.

Akibat kebanyakan tertawa dan nyengir rasa haus melanda, tenggorokan pun mulai gatal untuk dialiri sesuatu yang dingin. Hmmm ... sudah waktunya mengambil jatah froyo! Saya mulai mengenal minuman susu berfermentasi aka yoghurt sejak kuliah. Letak kampus yang tak jauh dari kedai yoghurt terkenal di Bandung membuat saya dan teman-teman kampus sesekali menikmati makan siang di tempat itu. Tentu saja kegiatan ini dilakukan saat jatah bulanan kami masih menggembung di dompet hehehe. Sedang frozen yoghurt sendiri atau yang lazim disebut froyo sendiri mulai dikenal di Jakarta sekitar tahun 2008.

Konsep yang diusung oleh Smooch Yoghurt mulai terlihat berbeda dengan gerai sejenis saat pengunjung hendak memilih yoghurt yang akan dicicipi. Tuas-tuas yang siap mengalirkan froyo berjejer rapi di dinding. Seperti yang saya ungkapkan di awal tulisan mengenai keterlambatan datang ke acara ini, maka saya jelas tidak tahu mengenai kebebasan untuk memilih froyo. Jadilah setelah memilih vanila rasa favorit selain plain, mbak yang melayani masih terus bertanya,"mau yang mana lagi mbak?"

"ouww, boleh lebih dari satu?" maka saya pun menunjuk chocolate milk ditambah pomegranate sebagai pucuknya. Untuk topping kita bisa pilih yang fresh, kering atau campuran keduanya, begitu kata mbaknya. Karena saya penggemar peach, maka saya meminta 2 (dua) potong ditambah sesendok longan dan sepotong strawberry sebagai pemanis. Sedang untuk yang kering saya minta froyo-nya ditaburi sedikit marshmallow. Terakhir, semua yang sudah masuk ke cup ditimbang di kasir untuk menentukan berapa biaya kerusakan yang ditimbulkan akibat pilihan membabi buta tadi. Ini perbedaan kedua yang dimiliki Smooch karena pembayaran dilakukan sesuai dengan berat cup yang telah terisi, dengan perhitungan setiap 1 gram = Rp 160,- Hasil pilhan saya beratnya sekitar 360gram, dengan tampilan yang menggairahkan seperti gambar berikut:

[caption id="attachment_188276" align="aligncenter" width="550" caption="My mixed froyo yang menggugah selera (dok. koleksi pribadi/Olive Bendon)"][/caption]

Sesuap demi sesuap campuran froyo perlahan lumer di dalam mulut, mengalir perlahan menuruni kerongkongan dan menyegarkan. Sluuurrrrrrp! Saya masih sibuk menikmati sensasi kelembutan froyo di meja pojokan tanpa peduli kompasianer lain sudah mulai membubarkan diri serta pengunjung di meja depan dan sebelah kanan mulai berganti dengan pengunjung lain. Dari hasil icip-icip kemarin saya menyimpulkan froyo yang ditawarkan Laurence Alifen di Smooch Yoghurt dari segi:

  • Rasa : manisnya pas di lidah, kecuali untuk yang coklat entah kenapa kurang sesuai di lidah saya
  • Tekstur : lembut dan cepat lumer di dalam mulut
  • Kepadatan : gampang lumer sehingga jika tidak segera disantap akan mencair dengan cepat di cup
  • Penyajian: disesuaikan dengan selera pengunjung
  • Harga : sesuai dengan takaran froyo pilihan pengunjung, dengan ketentuan 1 gr=Rp 160,-
  • Tempat : cozy, enak untuk bersantai bersama keluarga, teman atau pasangan

[caption id="attachment_188277" align="aligncenter" width="550" caption="Gerai Smooch Yoghurt Grand Indonesia, Jakarta (dok. koleksi pribadi/Olive Bendon)"]

13370170681546311334
13370170681546311334
[/caption]

Tergoda untuk mencicipi dan menikmati sensasi lembutnya? Smooch Yoghurt bisa kunjungi gerainya di:

Grand Indonesia Shopping Town West Mall Level 3A ED 1-06 Jakarta - Indonesia +62 21 23581080

Selamat menikmati. [oli3ve]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun