[caption id="attachment_110756" align="aligncenter" width="550" caption="kue rangi, jajanan khas Jakarta"][/caption] Jangan mengaku tinggal di Jakarta jika tidak mengenal jajanan yang satu ini. Kue khas Betawi ini, biasa dijajakan abang-abang dengan membawa pikulan keluar masuk kompleks perumahan. Bentuknya mirip dengan kue pancong, cetakan untuk pembuatan kuenya persis sama tapi berbeda di bahan dan penyajiannya. Kue Rangi dibuat dari tepung kanji yang dicampur dengan kelapa yang diparut kasar lalu dibakar diatas tungku. Untuk memberi rasa manis, pada saat disajikan atasnya disiram saus gula merah yang terbuat dari gula merah dicairkan dimasak dengan sedikit tepung hungkue dan diberi irisan nangka tipis-tipis. Rasanya kenyal-kenyal dan manis. Apa hubungannya kue rangi dengan hari Kebangkitan Nasional ? Kue rangi paling enak dinikmati selagi panas ditemani secangkir teh manis atau secangkir kopi saat bersantai di pagi atau petang hari. Sebelum masuk mulut, memerlukan semangat untuk meniup si kue agar pas kena lidah tidak melepuh terkena sensasi panas. Jika sudah dingin kuenya akan mengeras dan kenikmatannya pun hilang. Demikian juga dengan semangat cinta tanah air, hendaklah tetap membara jangan panas-panas tahi ayam. Ketika orang lain ramai kita ikut ramai, ketika orang lain ribut kita ikut berteriak tanpa tahu apa yang sedang diributkan. Nah, mumpung hari ini kita memperingati hari Kebangkitan Nasional, mari kita bersatu bangkit menyerbu kue rangi yang telah tersaji di meja. [oli3ve]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H