Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Malam Bertabur Bintang di Ranca Upas

24 Juni 2011   12:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:12 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Libur tlah tiba, libur tlahtiba! Horeee! Horeee! Horeee! Simpanlah tas dan bukumu lupakan keluh kesahmu. Libur tlah tiba, libur tlah tiba hatiku gembira!

Ada yang masih bingung hendak liburan kemana? Jika anda dan keluarga suka dengan alam pegunungan, mendirikan tenda, tidur di bawah taburan bintang dan bertualang di Bumi Perkemahan Ranca Upas bisa menjadi alternatif liburan anda. Ranca Upas berjarak kurang lebih 43 km arah selatan kota Bandung, tepatnya di Kecamatan Ciwidey. Tempatnya tak jauh dari pintu masuk kawasan wisata Kawah Putih Ciwidey Kabupaten Bandung.

Akhir Agustus 2010 yang lalu bersama beberapa kawan, saya mengisi liburan akhir pekan di selatan Bandung. Untuk menghindari macet, kami berangkat pk 23.00 dari Sarinah dan berhenti sejenak di tempat peristirahatan km 19 Cikampek untuk menikmat late dinner dengan menu seadanya di rumah makan padang. Pk 3 pagi kami berhenti sejenak di depan warung Teteh yang sedang bersiap-siap menunggu kunjungan pelanggan di depan pintu masuk Kawah Putih menunggu rombongan yang terpisah saat di tol. Hawa pegunungan di pagi hari yang menusuk ke pori-pori membuat kami semakin mendekap erat jaket di badan dan berdiri mengelilingi bara. Mungkin karena pengaruh dingin perut juga semangat untuk minta diisi, sajian teh, kopi, bandrek dan bekal martabak coklat keju dari Bandung pun ludes dalam sekejap. Setelah anggota rombongan lengkap perjalanan dilanjutkan ke tujuan akhir agar tidak kesiangan membuka tenda. Kabut tipis menyelimuti Ranca Upas ketika kendaraan kami menyusuri jalan kecil menuju rumah jaga untuk melaporkan kedatangan ke petugas. Langit masih menyisakan kerlip bintang menemani kami mendirikan tenda di dekat telaga sebelum semburat jingga menampakkan diri di sela-sela pepohonan. Pemandangan langka yang membuat kita lupa akan rasa penat dan kantuk, sehingga kegiatan pun diisi dengan bermalas-malasan di bawah tenda menyambut pagi.

[caption id="attachment_118636" align="aligncenter" width="300" caption="pagi di ranca upas, bermain dengan bayangan"][/caption] [caption id="attachment_118637" align="aligncenter" width="300" caption="menyambut pagi di penangkaran rusa"][/caption] Selepas sarapan, tawaran trekking ke penangkaran rusa dan bermain di lapangan rumput disambut dengan antusias demi menggerakkan badan yang beku kena dingin serta melihat dari dekat aktifitas petani di kebun stroberi. Trekking panjang digelar sehabis makan siang menyusuri hutan lanjut dengan leyeh-leyeh menikmati kudapan berupa pudding dan gohu bakasang (asinan khas Manado) bekal dari Jakarta. Malamnya sudah menjadi ritual saat liburan di alam terbuka, sebelum menutup hari kudu wajib untuk bermain kembang api. Keesokan paginya saat bangun tidur sempat kaget karena sisa minyak dan bekal saos yang ada di sekitar tenda ternyata membeku saking dinginnya. [caption id="attachment_118638" align="aligncenter" width="300" caption="serunya trekking ke hutan "][/caption] [caption id="attachment_118639" align="aligncenter" width="300" caption="kawasan hutan di bumi perkemahan ranca upas"][/caption] Acara yang paling seru adalah acara mandi pagi, di lokasi ini tersedia kamar mandi air panas dan air dingin. Kalau mau badan langsung segar, sebaiknya mandi air dingin dengan trik teriak-teriak dan berdendang sekencang-kencangnya di kamar mandi. Tapi kalau tidak tahan dingin silahkan antri di tempat air panas. Sarana lain yang tersedia di lokasi perkemahan antara lain mesjid, tempat pemancingan, ada juga beberapa warung yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari.

Jika tidak kebetulan datang ke lokasi tidak membawa tenda dan perlengkapan kemping? Tenang, kita bisa menyewa ke pihak Perhutani atau warung-warung yang ada di sekitar lokasi. Berdasarkan pengalaman, jika hendak menginap jangan lupa untuk membawa jaket tebal, kupluk,sarung tangan, kaos kaki untuk menahan dingin karena suhu udara menjelang pagi sangat dingin.

HTM : Rp 5,000/orang, Motor : Rp 3,000, Mobil Rp 5,000 Iuran menginap Rp 5,000/orang/malam Selamat berlibur! [oli3ve]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun