Lima tahun ulang tahun kulewati dengan kamu. Lima ulang tahun yang meskipun lima ulang tahun setelahnya kulewati tanpa kamu, tetap saja tidak dapat aku lupakan satu persatu.
Iya, kamu ada, tetap ada, pada saat aku melewati ulang tahunku yang keenam sejak aku mengenalmu, sayang predikatmu hanya sebatas teman dan teman.
Dan kamu lagi-lagi cuma sebatas teman di ulang tahunku yang selanjutnya dan selanjutnya.
25. Teman.
26. Teman.
27. Teman.
28. Teman.
29. Teman.
30. Seperti biasa lalu kamu datang ke rumahku hari ini. Kamu masih seperti kamu di ulang tahun-ulang tahunku yang sebelumnya. Masih membuat jantungku berdegup. Entah bagaimana dengan jantungmu itu.
Yang berbeda cuma bentuk ucapan selamat dari kamu. 6 tahun terakhir ini aku hanya berhak untuk jabatan tangan, bukan lagi kecupan. Atau syukur-syukur kalau ada kado yang kamu sembunyikan di balik badan kokohmu itu. Badan yang dulu bisa kurengkuh dengan bebas.
Di 30 ini, kamu duduk di sebelahku, setelah memberi ucapan selamat itu. Televisi menjadi satu-satunya penolong suasana canggung ini.