Mohon tunggu...
Black Horse
Black Horse Mohon Tunggu... -

Black Horse; Nomaden, Single Fighter Defence.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Breaking News: Dewan Militer Mesir Gulingkan Morsi

4 Juli 2013   03:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:02 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_264566" align="alignleft" width="650" caption="Jenderal Abdel Fattah al-Sisi: Press TV"][/caption] Komandan Kepala Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi telah menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada Rabu malam, pukul 21.00, waktu setempat, 03/07/13. Kepala tentara Mesir itu menangguhkan Konstitusi negara dan menunjuk kepala Mahkamah Konstitusi sebagai pemimpin sementara negara itu. Sebelum penggulingan ini terjadi, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel telah mengontak Jenderal Abdel Fattah al-Sissi dua kali dalam seminggu terakhir di tengah meningkatnya kerusuhan di negara itu. Demikian Press TV melaporkan, Rabu, 03/07/13. Kontak antar dua pejabat negara itu dikonfirmasi oleh sekretaris pers Pentagon George Little, kepada wartawan di Gedung Putih meski tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai konten pembicaraan, demikian Associated Press (AP) melaporkan pada hari Rabu, 03/07/13. "Pentagon tidak mengungkapkan adanya kontak pada minggu lalu sampai sekarang, karena situasi tidak kondusif", kata Little. Sementara itu, pada saat yang sama, Amerika Serikat mengatakan, ratusan marinir "respon krisis" yang ditempatkan di Eropa saat ini pada posisi siap diturunkan untuk "mengamankan" Mesir. Sebelumnya, presiden Morsi dalam pidatonya hari ini, Rabu, 03/07/13, dengan tegas menolak memenuhi tuntutan para penentangnya untuk mengundurkan diri. Dalam pidatonya itu, Morsi bertekad akan terus mempertahankan jabatannya sebagai presiden yang terpilih secara demokratis. Morsi bahkan menyatakan siap mengorbankan nyawanya demi mempertahankan legitimasi kekuasaannya. Pada saat yang sama, media Mesir yang terbit hari itu (03/07/13) sudah memprediksi tumbangnya Morsi seiring berakhirnya deadline ultimatum yang diberikan Dewan Militer pada Morsi. Surat kabar milik pemerintah, al-Ahram, menulis artikel dihalaman depan dengan judul besar, "Today: Ouster or Resignation," demikian kantor berita AFP, melaporkan, Rabu, 03/07/13. Sementara harian independen Al-Watan dalam headline menulis, "The End," dan sebagian besar surat kabar milik pemerintah maupun independen lainnya menyuarakan hal yang sama. Sebelum menggulingkan Morsi, Tentara Mesir memasang kawat berduri dan balok penghambat di sekitar istana presiden di ibukota, Kairo, Rabu, 03/07/13. Ratusan tank pengangkut personil dan kendaraan lapis baja juga dikerahkan dekat demonstran pro-Morsi di Kairo. Tragis, begitulah kekuasaan Ikhwanul Muslimin di negeri Firaun itu harus terjungkal dalam masa pendek di tangan militer binaan AS, hal yang akan segera disusul oleh Khalifah Erdogan di Turki. Dua-duanya menjadi korban keserakahan mereka atas dukungan buta kepada teroris binaan negara yang sama untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang sesat. [BH]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun