Mohon tunggu...
Black Horse
Black Horse Mohon Tunggu... -

Black Horse; Nomaden, Single Fighter Defence.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[FSC] Surat Cinta dari Rakyat Jelata untuk Presiden SBY

14 Agustus 2011   02:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang selalu melimpahkan segala kekurangan dan aib rakyatmu, adalah sebagian dari mereka yang berputar menthawafimu.  Merekalah yang senantiasa membuka aib dan membuka jurang pemisah antaramu degan rakyatmu. Padahal, Bapaklah orang yang paling layak menutupi kekurangan dan aib itu. Jelas kami, rakyatmu sadar, bahwa  dalam tubuh kami terdapat kekurangan dan aib, untuk itu, bapaklah yang paling patut untuk merahasiakan atau membeberkannya jika memang dipandang perlu.

Bapak Presiden . . . .

Hapuslah segala benih dengki kepada rakyatmu, tegas dan potonglah setiap akar permusuhan yang menjalar melilit disekelilingmu. Semoga bapak selalu waspada atas akibat dari sesuatu yang kelihatan tidak nampak, senantiasa bijak dalam menerima berita dan hasutan tentang rakyatmu dari orang sekelilingmu,  karena mereka itu adalah penipu,  walau mereka menjelma membawa senampan madu.

Bapak presiden, rakyat miskinlah yang paling patut menerima perlakuan adil, bukan terpidana korupsi yang mendapat anugrah pengampunan. . . . bukan pula bintang jasa bagi badut-badut pemakan uang pajak rakyat!. Rakyat tertindas lah yang paling berhak mendapatkan anugrah Bintang Jasa. Bukan badut-badut perusak negeri ini.

Bapak Presiden Yang Kami Hormati . . .

Bersabarlah atas kekakuan dan ketidakmampuan rakyatmu yang senantiasa menggerutu. Semoga Tuhan Yang Esa membentangkan rahmat-Nya di hadapan Bapak dan keluarga Bapak, lalu  memberi ganjaran kepada Bapak sebagai imbalan ketaatan kepada-Nya.

Bapak Presiden . . . .

Seperti yang bapak ketahui, rakyatmu terdiri dari berbagai golongan, ras, bangsa dan  bahasa. Masing-masing golongan itu mustahil akan mampu bertahan untuk hidup, tanpa dengan bantuan sesamanya, satu dengan lainnya senantiasa saling membutuhkan. Karenanya, senantiasa bimbinglah rakyatmu agar masing-masing menemukan fungsi dan jati dirinya.

Bapak Presiden Yang Terhormat . . . .

Keadilan adalah buah hati dan hadiah terbesar bagi para pemimpin untuk rakyatnya, tegaknya keadilan di tengah masyarakat, adalah cermin kecintaan pemimpin atas rakyat. Namun, percayalah, kecintaan akan terwujud tatkala para pemimpin berhati bersih. Pun ketulusan rakyat akan terwujud jika para pemimpin dengan tulus melindungi hak-hak mereka, tidak menaruh beban berat di pundaknya, semoga Bapak menerima kenyataan ini dengan segenap ketulusan, sehingga rakyat tidak akan menunggu-nunggu, kapan segera berakhir masa jabatan bapak.

Usahakanlah untuk berlapang dada dengan menaruh harapan dan cita-cita untuk rakyat.

Bapak Presiden . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun