Indonesia merupakan bagian dari IFAC (International Federation of Accountants) yang merupakan organisasi global untuk profesi akuntansi yang didedikasikan untuk melayani kepentingan publik dengan memperkuat profesi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi internasional yang kuat dan juga anggota dari WTO (World Trade Organization) yang merupakan Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara. Indonesia melakukan adopsi terhadap IFRS merupakan suatu tuntutan yang mau tidak mau harus dilakukan.
Penyusunan standar akuntansi di Indonesia (PSAK) mengacu dengan IFRS yang diadopsi namun tetap memperhatikan kondisi yang ada di Indonesia. Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama, yaitu komparabilitas (dapat diperbandingkan) dan relevansi. Kualitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan antara negara dan untuk pengambilan keputusan.
Pro dan kontra sering terjadi dalam pengadopsian IFRS secara penuh atau tidak penuh di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Hegemoni-hegemoni yang terjadi menimbulkan hal-hal yang negatif. MEA yang sudah berlaku mulai tahun ini menuntun Indonesia harus peka terhadap perkembangan IFRS. Walaupun banyak penolakan tetapi banyak juga tekanan untuk mengadopsi IFRS, dengan demikian perlu ada yang menjembatani agar Standar Akuntansi Keuangan sejalan dengan IFRS yaitu dengan melakukan harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS. Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi. Kualitas laporan keuangan begitu dibutuhkan untuk memudahkan antar negara dalam pengambilan keputusan bisnis.
Abdurrahman Maulana Yusuf. Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta
Daftar Pustaka :
https://hukuminvestasi.wordpress.com/2010/09/16/fungsi-dan-peranan-wto/
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H