Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengolahan jahe menjadi minuman serbuk instan adalah kristalisasi. Kristalisasi atau penghabluran (crystallzation) adalah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat (kristal) di dalam suatu fase yang homogen. Â Kristalisasi merupakan metode yang praktis diterapkan untuk mendapatkan bahan-bahan kimia murni dalam kondisi yang memenuhi syarat untuk pengemasan maupun penyimpanan. Metode kristalisasi ini menggunakan sukrosa sebagai agen kristalisasi. Ketika dipanaskan, sukrosa akan mencair dan bercampur dengan bahan lain kemudian setelah menguap, sukrosa akan terbentuk kembali menjadi butiran/kristal padat.Â
Pembuatan minuman serbuk jahe instan oleh masyarakat desa Gedeg, Mojokerto menggunakan metode sederhana, yaitu dengan memanaskan sari jahe dengan gula pada wajan hingga terbentuk kristal. Bahan serta peralatan yang digunakan juga sangat sederhana. Bahan-bahan yang digunakan diantaranya adalah jahe dan gula. Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu wajan, kompor, baskom, alat pemarut, dan alat pengaduk. Proses pembuatan minuman serbuk jahe instan diawali dengan jahe dicuci bersih, dikupas, diparut, dilarutkan air, diendapkan, diambil airnya dari endapan. Kemudian sari tersebut dituang dalam wajan dan diberi gula secukupnya lalu diaduk hingga membentuk kristal.
Pengkristalan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas minuman serbuk jahe instan yang dihasilkan. Faktor yang berperan dalam metode kristalisasi ini adalah suhu. Suhu yang digunakan saat pemanasan yaitu berkisar pada 95-110℃. Apabila suhu pada proses pemanasan melebihi titik lebur 160°C maka larutan sukrosa akan membentuk karamel dan tidak akan menjadi kristal. Faktor selanjutnya adalah kecepatan pengadukan. Pengadukan yang intensif diperlukan saat proses kristalisasi mulai terjadi agar panas dapat tersebar merata. Saat larutan mulai mengeras, pengadukan yang keras diperlukan agar kristal yang terbentuk tidak bergumpal sehingga akan sulit dihaluskan menjadi serbuk.
Selain pembuatan serbuk jahe, tim PMM kelompok 80 gelombang 5 juga memberikan sosialisasi mengenai pengemasan yang tepat untuk produk serbuk jahe supaya tetap terjaga akan cita rasa dan kualitasnya dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari kemasan yang paling efektif tersebut. Serta disediakan juga alternatif kemasan yang dapat digunakan untuk produsen yang baru merintis tentunya tidak akan memakan biaya yang banyak. Pemasaran produk juga diajarkan oleh tim PMM seperti pembuatan akun media sosial, aplikasi dan cara pengeditan yang menarik untuk dipasangkan di platform media sosial yang tentunya akan menarik para pelanggan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H