Mohon tunggu...
Okza Hendrian
Okza Hendrian Mohon Tunggu... Dosen - Electoral Analyst di Sygma Research and Consulting

Membaca dan sebagai coloumnis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Langkah Politik PKS: Oposisi atau Gabung Pemerintahan Baru?

5 September 2024   11:00 Diperbarui: 25 September 2024   12:17 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com/pemilu/d-6526387/pks-soal-koalisi-perubahan-allah-putuskan-jadi-atau-tidak-cukup-positif

PKS memiliki basis pemilih yang kuat dan identitas yang jelas. Bergabung dengan pemerintahan bisa mengubah persepsi publik tentang mereka sebagai partai yang independen. Penekanan pada identitas dan basis pemilih ini menunjukkan bahwa PKS mungkin lebih memilih untuk menjaga jarak dari pemerintah demi mempertahankan dukungan dari pemilih yang menghargai posisi kritis mereka.

Lebih jauh, dalam buku "The Politics of Coalition" oleh A. Smith (2011) juga memberikan wawasan penting. Smith menjelaskan bahwa partai-partai seringkali membuat keputusan strategis berdasarkan keuntungan jangka panjang dan stabilitas internal. Bagi PKS, tetap di luar pemerintahan bisa jadi merupakan langkah strategis untuk menjaga kestabilan internal dan konsistensi platform politik mereka. Mengingat sejarah PKS yang cenderung bersikap kritis terhadap pemerintah, bertahan di luar koalisi mungkin memberikan mereka keleluasaan untuk memobilisasi dukungan dan tetap relevan di mata pemilih.

Pertimbangan Strategis PKS

Dalam mempertimbangkan langkah politiknya, PKS perlu mengevaluasi beberapa faktor kunci. Pertama, posisi oposisi memungkinkan PKS untuk tetap sebagai check and balance terhadap kebijakan pemerintah yang ada, memberikan suara bagi kelompok-kelompok yang mungkin merasa tidak terwakili. Posisi ini juga memberi mereka keleluasaan untuk mengkritik dan mempengaruhi kebijakan tanpa terikat oleh kompromi yang mungkin dibutuhkan dalam koalisi pemerintah.

Di sisi lain, bergabung dengan pemerintahan bisa memberikan PKS kesempatan untuk berperan aktif dalam pembuatan kebijakan, mengakses posisi-posisi strategis, dan mendapatkan sumber daya yang dapat memperkuat kapasitas mereka untuk melaksanakan program-programnya. Namun, hal ini juga datang dengan risiko kompromi terhadap prinsip-prinsip politik mereka, yang bisa mengurangi kepercayaan dari basis pemilih yang menganggap PKS sebagai partai yang tegas dan konsisten.

Dinamika internal partai juga harus diperhitungkan. PKS perlu menilai bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi solidaritas dan dukungan di dalam partai. Bergabung dengan pemerintah bisa menyebabkan ketidakpuasan di antara anggota yang lebih memilih posisi oposisi, sementara tetap di luar pemerintahan bisa mengurangi kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembuatan kebijakan dan memperbesar pengaruh politik mereka.

Keputusan PKS untuk terus menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintahan adalah langkah strategis yang harus dipertimbangkan dengan cermat. Nampaknya PKS akan memilih untuk mempertahankan posisi oposisi jika mereka merasa bahwa ini memberi mereka keuntungan lebih dalam hal pengaruh politik dan integritas ideologis. Namun, tawaran untuk bergabung dengan pemerintahan yang memberikan akses strategis dan sumber daya yang signifikan juga bisa menjadi pertimbangan penting.

PKS harus menilai keseimbangan antara idealisme politik dan pragmatisme. Menjaga posisi oposisi memungkinkan PKS untuk tetap relevan sebagai partai kritis dan independen, sedangkan bergabung dengan pemerintahan menawarkan peluang untuk mempengaruhi kebijakan secara langsung dan memperluas pengaruh mereka. Keputusan mereka akan mencerminkan strategi politik yang cermat dan akan memiliki dampak yang signifikan pada arah politik Indonesia ke depan.

Okza Hendrian., M.A

Penulis adalah Electoral Analyst dan Peneliti di Sygma Research and Consulting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun