Mohon tunggu...
Oky Nugroho
Oky Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Vevo: Sempat Hits Dimasanya, Bagaimana Nasibnya Saat Ini?

17 Januari 2025   19:52 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thumbnail vevo (sumber: pinterest/vevo}

Headline diatas memang sangat related menggambarkan kondisi vevo saat ini, terutama bagi gen alpha dan gen Z yang mungkin sebagian besar sudah kenal dengan "vevo". ya, perusahaan layanan musik ini memang pernah jaya pada masanya, bahkan artis-artis musisi ternama selalu mencantumkan logo vevo di setiap video klipnya, misalnya saja, seperti: Eminem, Imagine Dragon, Avicii sampai Taylor Swif. 

Saking kuatnya branding vevo para musisi yang menggunakan thumbnail vevo secara otomatis pamor mereka akan ikut naik juga. di tahun 2009 perusahaan ini dipegang oleh 3 perusahaan musik terbesar, seperti, Sony Music Entertainment, Universal Music Group dan EMI. 

Vevo ini muncul disaat internet sudah menjarah ke seluruh dunia, sebelum adanya internet para musisi cenderung mempromosikan lagu mereka lewat radio dan TV, dengan adanya video klip ini dianggap lebih efektif dalam membranding karya musik lewat platform vevo. 

Jadi kehadiran vevo ini disambut antusias masyarakat muda dengan baik, musisi tak perlu membayar mahal-mahal untuk mempromosikan musik mereka lewat TV, cukup dengan membuat video klip dan diupload di YouTube maka boom hasilnya melejit seketika.

Vevo punya cara tersendiri bagaimana menghasilkan uang sebanyak-banyaknya, saat itu iklan dan adsense di youtube belum sebesar saat ini. jadi vevo dan youtube bekerjasama dalam mengupload video klip, youtube mendapat imbalan dari pemegang label musisi dibawah thumbnail logo vevo karena mengupload video klip di youtube, sedangkan vevo juga mengupload videonya di websitenya sendiri. 

Disaat bersamaan, vevo juga menjadi jasa periklanan ke beberapa perusahaan-perusahaan besar yang membutuhkan jasa promosi. memang diatas kertas vevo ini sudah untung banyak ditambah mereka punya website sendiri, upload video bukan hanya di website pribadi dan youtube saja, namun juga dibeberapa website seperti mtv.com dan lainnya. 

Sayangnya biaya yang dikeluarkan tidak setimpal dengan keuntungan perusahaan mereka hal ini menjadi boomerang bagi mereka, orang-orang beranggapan kalau "vevo" hanya sebuah logo pemanis di tiap klip video musik youtube, bahkan orang-orang cenderung menonton musisi internasional di youtube dibandingkan di website vevo, alhasil youtube lebih diuntungkan karena mendapat imbalan dari label pemegang musisinya.

Meskipun di era keemasannya vevo sudah memiliki platform website dan aplikasi, nyatanya opsi lagu mereka sangat terbatas. kemudian di tahun 2015 platform seperti Apple Music, Spotify, dan Joox sudah mulai bermunculan. opsi lagu mereka jauh lebih lengkap dibandingkan dengan vevo. 

Dengan segala upaya keluar dari masalah struggling finansial bahkan dulu sempat ada vevo tv yang isinya seperti hiburan dan weekly news. pada akhirnya vevo resmi menutup segala platform streaming mereka di tahun 2018 sedangkan channel mereka di youtube digabungkan dengan musisi yang mereka urus, makanya ada channel musisi yang terdapat "vevo" dibelakang nama aslinya. 

Jadi vevo memilih mendistribusikan karya-karyanya ke platform google tv, youtube music dan apple tv. cara seperti ini merupakan langkah terakhir vevo bagaimana mereka tetap survive meskipun tidak setenar dulu. 

Bagi Anak-Anak warnet tahun 2010 logo vevo ini seperti ibarat konten musik yang eklusif, karena kalau tidak ada logo vevo video klip musik dianggap plagiarisme atau tidak original. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun