Mohon tunggu...
Oky Nugraha Putra
Oky Nugraha Putra Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Padjadjaran

Alumnus Prodi Sejarah Unpad. Hobi membaca, menulis, olahraga (bersepeda, jogging, sesekali hiking), tertarik pada dunia kesejarahan (sosial-budaya, politik-militer).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengalaman Pribadi tentang Gempa Cianjur 21 November 2022

7 Januari 2023   15:30 Diperbarui: 8 Januari 2023   03:22 3352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

CIANJUR, SENIN 21 NOVEMBER 2022

Siang itu sekitar pukul 13.21 WIB saat semua orang sedang melakoni aktivitasnya masing-masing seperti biasa, tetiba tanah berguncang dengan begitu dahsyatnya. Saya sendiri saat itu sedang berada di rumah membantu mengobati adik saya yang kebetulan sedang mengalami penyakit gatal-gatal yang biasa kami sebut kaligata. Spontan, kita semua yang berada di dalam rumah lari berhamburan ke luar.

Saya sendiri menghitung secara kasar bahwa goncangan gempa bumi yang menurut analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bermagnitudo 5,6 itu terjadi selama 10-15 detik. Cukup lama untuk durasi gempa bumi.

Awalnya saya mengira tidak terjadi apa-apa dan menyangka bahwa pusat gempa bumi mungkin tidak di Cianjur. Namun, perkiraan saya meleset jauh.

Ba'da Ashar saya sengaja berkeliling di seputaran kota Cianjur dan menemukan secara kasat mata bahwa banyak penduduk di daerah kota masih berdiam diri di luar rumah.

Ada yang di sisi jalan protokol, ada yang di depan teras rumahnya, bahkan ada sebuah kavling perumahan yang sengaja menutup akses jalannya agar jalan di depannya bisa digunakan oleh warga sekitar untuk ngampar tikar atau karpet. Penyebabnya tak lain adalah gempa susulan yang terus-menerus terjadi.

Sebelum berkeliling itu sekitar pukul 14.00 WIB di grup media sosial WhatsApp berisi senior saya ketika di duduk di bangku SMA beredar video yang memperlihatkan pengendara ojek daring terluka akibat terkena reruntuhan maupun jatuh saat berkendara. Bisa dibayangkan bukan bagaimana hebatnya getaran gempa bumi tersebut?

SURVEI PENDAHULUAN. Yayasan Historika Indonesia melakukan survei lapangan terlebih dahulu sebelum menyalurkan donasi ke korban gempa Cianjur. Dokpri
SURVEI PENDAHULUAN. Yayasan Historika Indonesia melakukan survei lapangan terlebih dahulu sebelum menyalurkan donasi ke korban gempa Cianjur. Dokpri

Setelah sampai di rumah kembali dan menyetel pesawat televisi untuk melihat berita di kanal nasional Kompas TV, saya melihat bahwa korban meninggal dunia ternyata sudah berjatuhan. Sudah ada lebih dari 30 orang yang meninggal dunia.

Siaran berita tersebut sendiri memperlihatkan keadaan secara audio-visual di pelataran parkiran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang yang menurut saya pribadi dalam keadaan chaos karena pasien di dalam ruangan harus dikeluarkan sementara waktu. Saat berbarengan datang korban gempa bumi dari berbagai wilayah di Cianjur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun