"Ibu.. Danang minta restu untuk turun ke Merapi hari ini, " ucap Danang bersimpuh dan mencium tangan Ibunya.
      Semalaman Danang tidak bisa tidur dan selalu seperti itu setiap hendak turun ke Merapi. Usapan tangan Ibu di kepalanyalah yang mampu membuat perasaannya sedikit tenang. Ibunya tak berkata apa-apa namun anggukan kepala Ibu menandakan Danang sudah mendapat restunya.
      Gusti, lindungilah anak saya dalam perjalanannya.Â
      Bapak, jaga dan dampingi anak kita.
      Ibu berujar dalam hati sambil menyeka air mata yang menetes tepat ketika melihat putra satu-satunya hilang dari pandangan. Dilihatnya langit bergelayut awan-awan hitam. Hari itu dia tidak akan tidur sampai Danang kembali ke rumah.
--------------------------------------------------
      "Mas Danang, kita turun jam berapa?" tanya seorang pria berseragam oranye.
      "Sebentar kita tunggu cuacanya, sepertinya akan turun hujan," ujar Danang.
      Benarlah firasat Danang. Tak lama hujan turun dengan deras. Danang dan Tim SAR yang bertugas menunggu hujan reda di dalam tenda.
      "Rokok?" tanya Rizky.
      Danang mengambil sebatang rokok yang ditawarkan padanya.