Mohon tunggu...
Oky
Oky Mohon Tunggu... Lainnya - Housewife

Self Development

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pencari Pendaki yang Hilang

30 Juni 2024   14:09 Diperbarui: 30 Juni 2024   14:18 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ibu.. Danang minta restu untuk turun ke Merapi hari ini, " ucap Danang bersimpuh dan mencium tangan Ibunya.

            Semalaman Danang tidak bisa tidur dan selalu seperti itu setiap hendak turun ke Merapi. Usapan tangan Ibu di kepalanyalah yang mampu membuat perasaannya sedikit tenang. Ibunya tak berkata apa-apa namun anggukan kepala Ibu menandakan Danang sudah mendapat restunya.

            Gusti, lindungilah anak saya dalam perjalanannya. 

            Bapak, jaga dan dampingi anak kita.

            Ibu berujar dalam hati sambil menyeka air mata yang menetes tepat ketika melihat putra satu-satunya hilang dari pandangan. Dilihatnya langit bergelayut awan-awan hitam. Hari itu dia tidak akan tidur sampai Danang kembali ke rumah.

--------------------------------------------------

            "Mas Danang, kita turun jam berapa?" tanya seorang pria berseragam oranye.

            "Sebentar kita tunggu cuacanya, sepertinya akan turun hujan," ujar Danang.

            Benarlah firasat Danang. Tak lama hujan turun dengan deras. Danang dan Tim SAR yang bertugas menunggu hujan reda di dalam tenda.

            "Rokok?" tanya Rizky.

            Danang mengambil sebatang rokok yang ditawarkan padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun