Mohon tunggu...
AYOSUROBOYO
AYOSUROBOYO Mohon Tunggu... Jurnalis - BLOGGER

SURABAYA TERKINI

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Yati Pesek alias Suyati

26 Desember 2024   22:32 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : sampul majalah (okik)

KOMPASIANA | Mengawali Karier di tahun 1964, adalah perjalanan yang bukan instant. Namun seniman wanita senior ini mampu menjaga nama juga kariernya secara alami dan tanpa neko-neko.

Andaipun dirinya operasi ingin mempercantik diri pasti sanggup dan sanggup karena beliau bukan Artis Miskin apalagi untuk instant diera digitalisasi menjadi seorang Artis.

Dia meniti karir sejak dari usia dini, 12 tahun. Darah seninya mengalir dari kedua orang tuanya. Ayahnya, Sujito, adalah seniman Pengrawit. Sementara Ibunya Sujilah, adalah penari. Keduanya gabung di Seni Wayang Orang.

Sejak kecil Yati Pesek sering dibawa Ayahnya ikut dalam pertunjukan dan kadang sesekali Yati tampil sebagai Sinden kecil dan namanyapun mulai dikenal khalayak pecinta Wayang Orang dan Wayang Kulit.

Ya, beliau akrab dengan sebutan Yati Pesek hingga pada akhirnya dirinya diajak tampil bareng bersama Dalang Terkenal, Ki Manteb Soedarsono bukan  hanya sebagai Sinden, dia juga piawai sebagai Penari.

Dunia perfilmanpun melirik. Wajahnya yang khas dan unik, membuat dia tampil Alami dan matang dalam film Serangan Fajar, dan disusul Film Kiprah Anak Dalang. Tak pelak, Perusahaan Farmasi juga kepincut dan mengontrak dia lewat Bintang iklan Konimex kala itu.

Dalam kesehariannya, dia sangat mampu menempatkan dirinya. Baik sebagai Seniman yang dikenal luas, juga sebagai mahkluk sosial dan Sesrawungannya antar sejawat seniman komedi bersama teman-teman.

Makanya dengan mencuatnya Video lama dimana dia tampil bareng si Pendakwah dalam pentas panggungnya" Yati Pesek jadi viral perbincangan, hatinya seperti teriris dan kembali luka padahal sudah lama dipendamnya.

Betapa tidak, di saat dia menyadari dirinya tidak secantik artis wanita- wanita lain, dia menjaga hatinya lewat tutur kata, tindakan, juga tingkah laku. Mungkin hanya itu yang bisa dia lakukan dalam momentum tersebut.

Tapi ketika ada lontaran kalimat Bajingan dan dia diandaikan menjadi ( lonte ) Wanita Tuna Susila  ( WTS ) sekarang ( PSK ) yang keluar dari mulut yang katanya Pendakwah, hanya Doa, Sabar dan Nerimo yang terucap dari mulut Yati, sekalipun itu bisa sangat menyakitinya. ( bumiarjo1)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun