Sawung Kampret adalah judul sebuah komik populer Indonesia yang dikarang oleh Dwi Koen, yang juga menciptakan karakter Panji Koming. Ide tentang Sawung Kampret sendiri tidak hadir dalam kurun setahun-dua tahun namun prosesnya lama.
Maka pantaslah kalau konsep Sawung Kampret tampak matang dan bermutu lalu pada tahun 1990, majalah Humor mulai memuat karya tersebut di rubrik serial komik dengan titel "Sawung Kampret".dan masyarakat pun menyambut hangat.
Masih di warung Mbah Cokro Prapen 22 Surabaya Jum'at (5/8), Sutradara sekaligus pendiri Ludrukan  nom-noman tcap arek Suroboyo.( The Luntas) Robetz Bayoned membeberkan nama tokoh-tokoh utama dalam pentas lakon perjuangan kali ini seperti" Sawung Kampret.Na'ip bin Jali.
Marietje van der Bloemkool, Doktor van Klompen, Fritz van der Bloemkool, Jan Pieterszoon Coen serta tokoh peran pembantu lainnya seperti " Marutoklopo,Tan Ping San, Bang A'um,Nek Isah dan juga terdapat trio serdadu yang
bernama Kapitein van Tabock, Letnan Markapoetz, Sersan van Sablon, Plenti, Tan Mei Ling, Ni Woro Sendang Sarpin,
Dalam pentas atmosfer perjuangan ini menceritakan bagaimana sosok Gubernur Jenderal VOC yang bengisnya kelewatan, Jan Pieterszoon Coen.
(1587-1629 ) diwaktu awal abad 17 itu, Ia membangun sebuah kota yang disebut Batavia namun J.P. Coen dibuat repot oleh beberapa kali serangan dari kerajaan Mataram.Tapi konon, yang paling membuatnya sarap adalah karena ulah dua anak muda pribumi yang bernama "Sawungkampret dan Na'ip.
Namun lagi - lagi usaha serangan sang jenderal selalu gagal dan tak pernah berhasil mencapai cita-citanya di Hindia Timur, yaitu menjitak jidat Sawungkampret serta  Na'ip yang sering menggrecokinya.
Didapat beberapa temuan menarik dimana unsur kelucuan pada penokohan Ludruk Sawung Kampret direlasikan dengan sejarah, hingga mampu membentuk narasi asosiatif yang mengusung nasionalisme berdasar nilai kemanusiaan, keberagaman etnis dan budaya.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa melalui pertunjukan Ludruk Sawung Kampret, Robetz Bayoned mampu menciptakan perspektif struktur baru dengan melakukan kritik terhadap struktur lama. Pasangan berlawanan (binary opposition) dalam sistem lama coba dipertanyakan. Sebagai hasil akhir maka dapat disimpulkan bahwa Ludruk  parodi sejarah  sarat akan muatan pesan dan nasionalisme.(okik)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H