Mohon tunggu...
Oktovianus Son
Oktovianus Son Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dalam kesunyian malam, aku adalah pelabuhan kecil yang merindukan ombak cerita hatimu. Biarkan aku menjadi telinga yang setia, menampung setiap pasang surut emosimu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seikat Bunga III

28 Januari 2025   09:59 Diperbarui: 28 Januari 2025   09:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dirimu tertuduh, membunuh kebenaran!

Apa yang akan kamu lakukan?

Mencari orang lain untuk dikambing-hitamkan?

Aku berpikir itu tidak benar

Aku akan mengatakan kebenaran

Walau aku harus terbunuh

Ingatkah dirimu, ketika seikat bunga kau terima dariku?

Aku telah mengambil hidupnya untukmu

Taman bunga itu saksinya

Menyaksikan tanganku memotong setiap batang bunga itu

Mengikatnya dengan tali, berharap kau menemukan harapanku di sana

Mengapa aku memotong bunga dan memberikannya padamu?

Namun kau balik bertanya padaku

Mengapa kau memotongnya

Kenapa kau tak membawa aku ke sana saja

Lihat seikat bunga itu telah layu

Keindahannya mulai menghilang

Kemana keindahan itu pergi

Tanyamu membuat aku merasa sakit

Padahal awal menerima bunga itu, kau bahagia bukan?

Aku mengambil bunga itu atas cinta

Bunga itu memberi keindahannya atas kasih

Apakah aku salah atas itu?

Keindahan bunga itu menghilang pada dirimu

Namun kau tak menangkap maksudnya

Aku kira kamu telah menemukan maksudnya

Cinta kasih dan pengorbanan dari seikat bunga itu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun