Mohon tunggu...
Okto Purna Irawan
Okto Purna Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak alih fungsi lahan perkebunan kelapa sawit dan karet menjadi lahan perkebunan singkong

31 Oktober 2024   19:33 Diperbarui: 31 Oktober 2024   19:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini banyak dari perkebunan sawit dan karet di beberapa wilayah provinsi Lampung khususnya wilayah way Kanan dan Lampung Utara sudah beralih fungsi menjadi lahan perkebunan singkong yang mana hal itu dilakukan karena beberapa faktor diantaranya: tanaman yang sudah tidak produktif baik tanaman sawit yang sudah berumur tua dan karet yang sudah tidak dapat diambil lagi getahnya, ataupun dari segi perawatan yang memakan banyak biaya baik biaya pupuk, serta biaya obat-obatan pendukung lainnya;

Alih fungsi lahan ini tentunya memiliki dampak baik dampak positif dan dampak negatif bagi sekitar, diantaranya:

Dampak positif

1. Membangun kembali kesuburan tanah;

2. Menstabilkan ekosistem mikro pada tanah; 

3. Menjaga struktur tanah; 

4. Memenuhi hasil produksi. 

Dampak negatif 

1. Kesuburan berlebih atau menurun;

2. Peningkatan tekanan hama; 

3.  Residu herbisida;

4. Pemadatan tanah. 

Dari dampak-dampak di atas terdapat juga dampak terhadap hasil produksi yang berlebihan karena banyaknya lahan pertanian singkong hal ini juga berdampak pada nilai atau harga pasar tentunya yang mana mengalami penurunan di setiap panen raya; 

Karena harga yang turun banyak petani yang mengeluh di setiap panen raya dikarenakan mengalami kerugian

Solusi agar petani tidak mengalami kerugian setiap panen raya adalah dengan Melakukan pelatihan olahan makanan berbahan singkong, Mengaktifkan kembali pabrik-pabrik tapioka di tingkat perdesaan, Menerapkan metode tanam separuh, dan membuat inovasi makanan berbahan singkong ;

Sehingga petani tidak menjual bahan mentah saja kepada pabrik yang mana jika stok pabrik membludak hal itu akan mengakibatkan penurunan harga.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun