Lantas, bagaimana dengan cita-cita Unmong? Bagaimana Unmong menemukan jati dirinya sebagai seorang "ibu rumah tangga"?
Keunggulan Buku
Buku Unmong, A Youngman Become A Homemaker berani menantang norma gender yang selama ini melekat pada pekerjaan rumah tangga. Unmong menunjukkan bahwa siapa pun bisa melakukan pekerjaan rumah dengan baik, terlepas dari jenis kelaminnya.
Kisah Unmong begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari. Banyak kejadian yang relevan dengan keadaan masyarakat Indonesia. Misalnya, anak laki-laki lebih diutamakan untuk mendapatkan pendidikan tinggi, anak laki-laki lebih diharapkan daripada anak perempuan, anak laki-laki dianggap memiliki peran yang lebih dominan di luar rumah, perempuan sering dianggap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan rumah tangga.
Unmong seakan mematahkan stereotipe bahwa pekerjaan rumah tangga harus dikerjaan oleh perempuan. Meski awalnya terpaksa, Unmong akhirnya menemukan kegembiraan dalam melakukan pekerjaan tersebut. Menurutnya, pekerjaan rumah termasuk dalam skill dasar yang bisa dilakukan siapa saja tanpa harus memandang gender.
Dengan gaya penulisan yang santai dan menghibur, novel ini tetap mengandung pesan yang mendalam. Kang Seonwoo selaku penulis mampu menyajikan cerita yang ringan dan tetap mengandung unsur komedinya.
Kekurangan Buku
Alur cerita dalam novel Unmong, A Youngman Become A Homemaker cenderung lambat. Banyak pergulatan batin Unmong yang membuat cerita berputar-putar pada masalah Unmong. Mungkin ini tidak cocok bagi pembaca yang suka dengan alur cepat dan membuat penasaran.
Ada sedikit plot twist yang sebenarnya mudah ditebak menjelang akhir cerita. Meski memiliki beberapa kekurangan, "Unmong, A Youngman Become A Homemaker" tetap menjadi buku yang menarik dan inspiratif.
Penutup
Novel Unmong, A Youngman Become A Homemaker cocok untuk pembaca yang mencari cerita tentang keluarga, mimpi, dan penemuan jati diri. Buku ini juga mengajarkan kita bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari pencapaian karier yang cemerlang.
Ada banyak cara untuk menemukan kepuasan dalam hidup. Misalnya, mengurus rumah tangga. Melakukan hal-hal sederhana yang bisa membuat seisi rumah menjadi bahagia. Buku ini juga mengingatkan kita pentingnya keluarga dan dukungan dari orang-orang terdekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H