Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mengikat kenangan dan ilmu dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Langkah Menciptakan Sekolah Bebas Bullying

15 Oktober 2024   09:55 Diperbarui: 15 Oktober 2024   10:39 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bullying di sekolah menjadi isu yang tak kunjung reda. Selain merusak suasana belajar, bullying dapat menggangu perkembangan mental anak. Tidak hanya berdampak pada korban, bullying juga mempengaruhi pelaku dan lingkungan sekitar.

Bullying bukan hanya sekadar perbuatan iseng. Tindakan ini merupakan bentuk kekerasan yang dapat meninggalkan trauma mendalam pada korban. Ini telah menjadi masalah serius di banyak sekolah.

Dalam beberapa kasus, bullying dapat berujung pada tindakan kekerasan yang lebih serius. Untuk itu, perlu upaya dari semua pihak dalam menangani kasus bullying di sekolah. Guru, orang tua, hingga siswa berperan penting dalam mewujudkan sekolah yang aman dan nyaman.

Lantas, bagaimana caranya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari tindakan bullying?

1. Membangun Kesadaran dan Edukasi

Kesadaran anti-bullying sangat penting untuk memberikan pelajaran kepada siswa untuk memberikan pengetahuan tentang faktor yang menyebabkan bullying dan dampaknya. Sekolah perlu mengadakan program sosialisasi mengenai apa itu bullying, jenis-jenisnya, dan dampaknya bagi korban dan pelaku.

Guru, sebagai sosok yang berpengaruh di sekolah, harus berusaha mengenal siswa secara pribadi. Ini untuk mendeteksi tanda-tanda awal bullying. Jika melihat adanya indikasi bullying, segera lakukan intervensi.

2. Melakukan Intervensi dan Pencegahan

Guru dan orang tua harus peka terhadap tanda-tanda bullying yang terjadi pada anak di sekolah. Setelah mengidentifikasi tanda-tanda bullying, sekolah juga harus berusaha mengatasi tindakan tersebut dengan cara yang tepat.

Dalam hal ini siswa juga berperan penting dalam mencegah bullying. Setiap siswa harus berani menolak untuk terlibat dalam tindakan bullying. Jika melihat teman sedang di-bully, segera laporkan kepada guru atau orang dewasa yang dipercaya.

3. Fasilitasi Komunikasi Terbuka

Kunci untuk mencegah bullying adalah mendorong komunikasi yang terbuka antara siswa, guru, dan orang tua di sekolah. Sekolah harus menciptakan suasana di mana siswa merasa nyaman untuk melaporkan perilaku bullying tanpa takut. Dengan begitu sekolah bisa langsung mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi bullying.

4. Dukungan dan Konseling di Sekolah

Siswa yang menjadi korban bullying sering merasa terisolasi. Oleh karena itu, sekolah harus menyediakan dukungan emosional dan layanan konseling untuk para siswa. Korban bullying membutuhkan dukungan bantuan dan dukungan emosional untuk mengatasi trauma yang dialaminya.

5. Melibatkan Orang Tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun