Ketika seseorang terjebak dalam doom spending, mereka sering kali mengabaikan dana darurat atau investasi jangka panjang. Ini bisa mengakibatkan kekurangan dana di masa depan ketika menghadapi situasi darurat atau memasuki usia tua.
5. Hubungan Sosial yang Terganggu
Doom spending juga dapat berdampak pada hubungan sosial. Orang yang terjebak dalam doom spending mungkin akan mengabaikan interaksi sosial yang sehat karena terlalu fokus pada pengeluaran untuk mengatasi stres. Untuk itu, penting mencari cara lain untuk mengelola stres dan kecemasan, seperti berbicara dengan teman, berolahraga, daripada mengandalkan pengeluaran impulsif. Dengan pendekatan yang lebih bijak, kita dapat menghindari jebakan doom spending.
6. Penyesalan
Penyesalan memang selalu datang belakangan. Setelah membeli barang yang tidak dibutuhkan, kita sering kali merasa menyesal dan bersalah. Barang menjadi tidak terpakai dan uang habis begitu saja.
7. Dampak Lingkungan
Perilaku konsumtif yang dilakukan secara impulsif sebagai respons untuk mengatasi stres, kecemasan, atau ketidakpastian bisa berdampak pada masalah lingkungan, seperti sampah dan limbah. Setiap pembelian impulsif berarti akan ada lebih banyak produk yang dihasilkan dan lebih banyak kemasan yang dibuang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H