Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mengikat kenangan dan ilmu dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

5 Alasan Kenapa Bonding Orang Tua dan Anak Tidak Boleh Dilewatkan

30 September 2024   13:06 Diperbarui: 30 September 2024   13:11 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bonding sangat penting bagi perkembangan anak. (Foto: Freepik)

Bonding antara orang tua dan anak memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Ibarat sebuah pohon, bonding orang tua dan anak menjadi akar kehidupan seorang anak.

Tanpa bonding yang kuat, seorang anak mungkin akan kesulitan tumbuh menjadi pribadi yang bahagia dan sehat. Ini menjadi fondasi bagi perkembangan emosi, sosial, dan kognitif anak.

Lantas, apa itu bonding? Apa saja manfaat dari bonding? Bagaimana cara memperkuat bonding dengan anak?

Apa Itu Bonding?

Bonding adalah ikatan emosional yang kuat dan mendalam antara orang tua dan anak. Ikatan ini sangat penting bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun psikologis.

Anak yang terpenuhi kebutuhan kasih sayang dari orang tuanya, akan tumbuh menjadi anak yang aktif dan percaya diri. Bonding yang kuat antara orang tua dan anak juga akan membuat anak jauh dari gangguan rasa gelisah dan depresi.

Bonding bisa melibatkan kasih sayang, perhatian, dan interaksi positif yang konsisten antara orang tua dan anak. Dengan memberikan kasih sayang, perhatian, dan waktu berkualitas, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan juga bahagia.

Manfaat Bonding Orang Tua dan Anak

1. Lebih Mendengar Nasihat Orang Tua

Anak akan lebih mendengar nasihat orang tua jika bonding antara orang tua dan anak baik. Jika antara orang tua dan anak memiliki hubungan yang baik, anak akan merasa senang berdekatan dengan orang tuanya. Anak juga merasa nyaman bersama orang tuanya. Dengan begitu nasihat orang tuanya akan lebih mudah didengar anak dan disimpan dalam memorinya.

2. Membangun Kepercayaan Anak

Bonding yang kuat dapat membangun kepercayaan diri anak. Anak yang merasa dicintai dan diperhatikan akan tumbuh lebih baik.

3. Kesehatan Mental yang Baik

Anak yang memiliki ikatan yang kuat dengan orang tuanya akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Mereka dapat mengelola stres, kecemasan, depresi, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

4. Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Ikatan emosional yang kuat berperan penting dalam perkembangan kognitif anak. Anak akan lebih cepat belajar bahasa, memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Anak yang didukung oleh orang tuanya cenderung lebih termotivasi untuk belajar.

5. Keterampilan Sosial yang Baik

Anak cenderung lebih mudah berinteraksi dengan orang lain jika memiliki ikatan yang kuat dengan orang tuanya. Mereka lebih empati, peduli, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

Cara Memperkuat Bonding dengan Anak

1. Luangkan Waktu Berkualitas

Menghabiskan waktu bersama anak menjadi salah satu cara efektif untuk membangun bonding. Orang tua bisa bermain, membaca cerita, atau sekadar mengobrol bersama anak di rumah. Untuk lebih mempererat hubungan keluarga, cobalah untuk membuat kegiatan rutin seperti makan malam bersama.

2. Menjadikan Orang Tua Tempat Curhat

Ketika anak sudah mau curhat kepada orang tuanya, itu tandanya anak sudah mulai nyaman dengan orang tuanya. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak berbicara. Jangan menyela atau menghakimi. Dengan begitu anak merasa lebih lega setelah curhat kepada orang tuanya.

3. Sering Memuji Anak

Ucapkan kata-kata sayang dan pujian kepada anak. Jangan ragu untuk memuji prestasi anak sekecil apapun sebagai bukti dukungan Anda terhadapnya. Orang tua juga harus lebih banyak memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada anak.

4. Jadi Teladan

Sering kali anak-anak belajar dari orang terdekatnya. Dalam hal ini tentu anak selalu memperhatikan dan belajar dari orang tuanya. Oleh karena itu, tunjukkan perilaku positif dan menjadi teladan bagi anak.

Saat orang tua bersalah kepada anak, maka jangan gengsi dan malu minta maaf kepada anak. Anak akan melihat dan minta maaf juga saat mereka bersalah.

5. Libatkan Anak dalam Kegiatan Sehari-hari

Coba melibatkan anak untuk membantu pekerjaan rumah tangga atau memasak. Ajari anak terlebih dahulu agar mereka mengerti. Dengan begitu ikatan emosional semakin kuat sejak dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun