Absolute Justice menawarkan pengalaman membaca novel misteri thriller yang berbeda. Karya Akiyoshi Rikako ini menyajikan cerita misteri pembunuhan yang dibalut persahabatan dan keadilan.
Novel ini juga membuat kita berpikir tentang kebenaran dan keadilan. Apakah kita harus selalu taat dengan aturan yang tertulis? Apakah kebenaran harus selalu diagungkan? Apakah tidak ada toleransi dari kebenaran?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu mungkin akan muncul dibenak kamu ketika membaca novel ini. Betul, memang kita dituntut untuk berbuat baik dan benar. Namun, ada kalanya kita harus menyeimbangkan dengan logika, perasaan, dan empati.
Berikut review novel Absolute Justice karya Akiyoshi Rikako.
Sinopsis Novel Absolute Justice
Absolute Justice menceritakan tentang persahabatan lima gadis remaja, yakni Yumiko, Kazuki, Riho, Reika, dan Noriko. Persahabatan mereka pun berlanjut hingga dewasa.
Awalnya, persahabatan mereka berjalan normal seperti gadis remaja pada umumnya. Namun, keempat anggota kelompok itu mulai membenci Noriko karena selalu menjunjung tinggi kebenaran tanpa perasaan dan logika.
Noriko selalu menjadi seorang pembela kebenaran. Dia tidak segan melaporkan orang-orang yang dianggapnya bersalah meski itu adalah orang terdekatnya. Di sisi lain, keempat teman Noriko dihadapkan pada dilema moral yang berat.
Hingga suatu hari terjadi insiden besar yang menimpa persahabatan mereka. Noriko meninggal dunia akibat dibunuh salah satu dari mereka. Kematian salah satu anggota kelompok menjadi titik balik yang mengubah hidup mereka selamanya.
Lantas, siapa pembunuh Noriko? Bagaimana Noriko dibunuh? Kenapa Noriko dibunuh oleh sahabatnya?
Judul Buku: Absolute Justice
Penulis Buku: Akiyoshi Rikako
Penerbit: Penerbit Haru
Tahun Terbit: 2018
Jumlah Halaman: 268 halaman
ISBN: 978-623-7351-69-6
Keunggulan Novel Absolute Justice
Absolute Justice berhasil membuat pembaca merasakan emosi yang dirasakan Yumiko, Kazuki, Riho, dan Reika. Dalam hal ini, Noriko mungkin bisa disebut penjahat, meski dia adalah seorang pembela kebenaran.
Setiap karakter dalam novel ini dijelaskan dengan sangat detail. Akiyoshi Rikako sangat pandai dalam membuat deskripsi masalah dari setiap karakter. Mereka bukan sekadar tokoh datar, melainkan individu dengan beragam masalah.
Pembaca juga bisa memahami masalah setiap karakter karena menggunakan sudut pandang ketiga dari semua tokoh. Pergantian alur maju dan mundur tidak membingungkan pembaca karena Akiyoshi menuliskannya dengan sangat detail sesuai dengan kejadian.
Ketika pembaca mulai menikmati naik turunnya emosi setiap karakter, muncul plot twist di akhir cerita. Pengungkapan kebenaran di balik insiden pembunuhan Noriko membuat alur cerita menjadi penuh kejutan.
Absolute Justice juga mengangkat isu-isu yang sering dihadapi remaja, seperti persahabatan, pencarian jati diri, kejujuran, dan tekanan sosial. Selain itu, banyak pesan moral yang bisa diambil dari cerita Noriko dan para sahabatnya.
Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan konsep keadilan. Bagaimana keadilan yang benar-benar adil bagi semua orang? Sejauh mana kita mau berkorban demi mencapai keadilan?
Kekurangan Novel Absolute Justice
Ada narasi yang hampir serupa saat mendeskripsikan tentang konflik yang terjadi pada setiap tokoh. Akhir cerita yang tidak terlalu jelas mungkin membuat pembaca kurang puas. Selain itu, pembaca sangat menantikan nasib akhir dari keempat sahabat Noriko.
Penutup
Absolute Justice sangat direkomendasikan untuk pembaca yang menyukai genre misteri dan thriller psikologis. Akiyoshi Rikako berhasil menggambarkan kompleksitas hubungan antarmanusia dan bagaimana peristiwa traumatis dapat mengubah hidup seseorang selamanya.
Novel ini juga mengajak pembaca untuk berpikir lebih kritis lagi terhadap konsep kebenaran dan keadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
