Sama dengan China, di India, bawang putih sudah menjadi bagian penting dalam masakan. Bawang putih banyak digunakan untuk hidangan kari yang memiliki cita rasa yang kuat.
Di Korea Selatan, bawang putih bukan hanya menjadi kunci utama pemberi rasa masakan. Bawang putih juga disajikan secara mentah di atas meja makan untuk dimakan bersama sayuran lainnya.
Di Arab, bawang putih digunakan dalam masakan Timur Tengah seperti hummus dan tabbouleh serta obat alami.
Sementara di Indonesia, bawang putih juga menjadi salah satu bumbu dasar yang hampir selalu ada di setiap masakan, dari sambal hingga rendang.
2. Bawang Putih di Eropa
Selain sebagai penyedap rasa, bangsa Eropa percaya bahwa bawang putih juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pada zaman Yunani Kuno, bawang putih digunakan sebagai makanan untuk persiapan atlet Olimpiade Kuno.
Sementara pada zaman Romawi Kuno, bawang putih dipercaya memiliki sifat-sifat penyembuhan. Bumbu masakan ini juga ada dalam hidangan masakan yang dipercaya bisa membantu diet.
3. Bawang Putih di Amerika
Pada awalnya, budaya mengonsumsi bawang putih di Amerika Selatan dibawa oleh bangsa Spanyol yang melakukan ekspedisi ke negara-negara di Amerika Selatan. Saat mulai diperkenalkan, bawang putih umumnya digunakan untuk acara adat oleh suku tradisional Indian. Masyarakat di sana percaya bahwa bawang putih memiliki kekuatan mistis untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Seiring dengan perkembangan zaman, bawang putih semakin sering dikonsumsi sebagai herba untuk mengobati batuk kronis hingga Amerika Latin.
4. Bawang Putih di Afrika
Bawang putih sudah sejak lama dikenal sebagai antibiotik alami yang andal di sejumlah pedesaan di Afrika. Setiap suku di Afrika memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam membuat ramuan bawang putih.
Mereka percaya bahwa mengonsumsi ramuan bawang putih dapat meningkatkan imunitas. Di Kenya, khasiat antibiotik bawang putih diperoleh dari parutan bawang putih segar. Sementara di Malawi, masyarakat biasanya mencampur parutan bawang putih dengan susu yang telah difermentasikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H