Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Manusia yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Book

Confessions, Novel Thriller yang Mengagumkan namun Tak Sempurna

16 Agustus 2024   09:00 Diperbarui: 16 Agustus 2024   09:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Confessions karya Minato Kanae. Foto: dok. pri

Novel Confessions karya Minato Kanae berhasil mengaduk-aduk emosi dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi para pembaca. Tidak mengherankan jika salah satu karya sastra Jepang ini paling populer dan meraih berbagai penghargaan bergengsi.

Bayangkan, seorang guru tega merencanakan balas dendam yang mengerikan terhadap murid-muridnya! Hal itu dilakukan karena dendam atas kematian tragis anak semata wayangnya.

Novel Confessions bukan hanya sekadar cerita pembunuhan dan balas dendam. Minato Kanae selaku penulis mengajak pembaca untuk mengeksplorasi mendalam tentang pikiran seorang ibu yang rela melakukan apa saja demi anaknya.

Banyak kejutan kecil yang membuat pembaca penasaran di setiap bab. Meski tema cerita yang gelap dan mencekam, Confession menyiratkan pesan kasih sayang ibu terhadap anaknya.

Meski begitu, ada beberapa kekurangan dari novel Confessions yang ditulis oleh Minato Kanae. Di satu sisi, novel ini menyajikan plot cerita yang menarik. Di sisi lain, Confessions termasuk novel yang gelap dan penuh dendam.

Tentu penilaian terhadap novel ini sangat subjektif dan tergantung pada preferensi masing-masing pembaca. Berikut kelebihan dan kekurangan novel Confessions karya Minato Kanae.

Kelebihan Novel Confessions

Novel Confessions berhasil menciptakan alur cerita yang tidak terduga dan twist yang mengejukan. Ini yang membuat pembaca terus penasaran hingga akhir cerita. Pada setiap akhir bab, ada plot twist yang membuat pembaca bertanya-tanya mengenai maksud dari setiap karakter.

Confessions dibagi menjadi 5 bab yang semuanya menggunakan sudut pandang orang ketiga. Hal ini membuat Minato Kanae selaku penulis cerita memiliki banyak ruang untuk bereksperimen dengan alur cerita. Di sisi lain, pembaca juga bisa mempelajari psikologi berbagai karakter.

Minato Kanae juga membangun konflik dengan sangat detail. Konflik yang dibuat bertahap sehingga pembaca bisa merasakan emosi tegang, kesal, dan takut.

Terakhir, tema yang diangkat tentang dendam dan keadilan. Ini sangat relevan dengan kehidupan manusia. Bayangkan, seorang anak berusia 4 tahun yang dibunuh oleh anak di bawah umur. Tentu hukum tidak bisa langsung bertindak jika pembunuhnya masih anak-anak.

Kekurangan Novel Confessions

Meski plot cerita menarik dan kompleks, pembaca merasa banyak pengulangan sudut pandang. Hal ini karena penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga pada kejadian yang sama. Pengulangan kejadian yang sama dari sudut pandang yang berbeda ini terkadang membosankan.

Untuk ending Confessions terbilang terbuka sehingga memunculkan beragam interpretasi. Novel ini tidak memberikan pesan moral yang jelas. Dengan begitu pembaca dibiarkan menarik kesimpulan sendiri tentang baik dan buruk. Apakah tindakan balas dendam yang dilakukan oleh sang protagonis dibenarkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun