Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Manusia yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Hanami, Lebih dari Sekadar Piknik di Bawah Pohon Sakura

1 Agustus 2024   13:12 Diperbarui: 1 Agustus 2024   13:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanami merupakan salah satu tradisi Jepang yang sudah berlangsung berabad-abad. Tradisi ini menjadi momen istimewa bagi masyarakat Jepang di mana orang-orang berkumpul untuk menikmati keindahan mekarnya bunga sakura pada musim semi.

Hanami sendiri berasal dari kata "hana" yang artinya bunga, dan "mi" yang artinya melihat. Secara harfiah, Hanami berarti menyaksikan bunga. Bunga sakura menjadi simbol utama dalam tradisi ini.

Mekarnya bunga sakura menjadi pertanda bahwa musim semi telah datang. Setiap tahun selalu diumumkan perkiraan mekarnya sakura di seluruh wilayah Jepang. Namun, keindahan bunga sakura bersifat sementara.

Bunga sakura hanya akan mekar selama 7 sampai 10 hari saja. Proses ini bisa lebih cepat bila turun hujan. Setelah mekar sempurna, bunga sakura berguguran dan meninggalkan dahan yang kosong.

Masyarakat Jepang merayakan tradisi Hanami dengan berpiknik di bawah pohon sakura. Ketika bunga sakura mekar, mereka membawa makanan, minuman, dan peralatan piknik ke tempat-tempat yang dikelilingi oleh pohon sakura.

Selain menjadi momen untuk menikmati musim semi yang indah, Hanami juga menjadi kesempatan untuk mengobrol, tertawa, dan menikmati kebersamaan.

Makna Perayaan Hanami

Hanami sebenarnya memiliki makna lebih daripada sekadar piknik di bawah pohon sakura. Tradisi Hanami tidak hanya tentang keindahan alam, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai sosial dan budaya Jepang.

Pertama, Hanami mengajarkan untuk menghargai keindahan alam. Bunga sakura yang mekar menjadi kesempatan untuk menghargai dan menjaga keberlanjutan alam. Hal ini juga menjadi pengingat bahwa manusia hidup berdampingan dengan alam.

Kedua, Hanami mengajarkan untuk menghargai waktu dan tidak menunda-nunda kesenangan. Ini juga tidak terlepas dari waktu mekarnya bunga sakura yang terbatas.

Gugurnya bunga sakura dan tumbuh tunas baru melambangkan siklus kehidupan dan kematian. Ini mengingatkan kita bahwa keindahan tidak akan bertahan selamanya.

Hanami juga menjadi momen untuk menikmati kedamaian dan ketenangan di tengah kehidupan yang sibuk. Orang-orang dapat bersantai, merenung, dan menikmati keindahan bunga sakura untuk menghilangkan stres.

Ketiga, Hanami mengajarkan untuk memperkuat ikatan sosial antarmanusia. Tradisi Hanami menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama teman, keluarga, dan rekan kerja. Sambil duduk di bawah pohon sakura, mereka menikmati waktu bersama dengan membawa makanan dan minuman.

Meski tradisi Hanami sudah ada sejak zaman dulu, namun hingga kini masih digemari oleh masyarakat Jepang dan menarik minat wisatawan dari seluruh dunia. Hanami juga menjadi inspirasi dalam berbagai bidang kehidupan seperti film, drama, dan anime.

Adegan Hanami sering menciptakan suasana yang tenang, damai, dan penuh haru. Sakura dan Hanami sudah menjadi identitas budaya Jepang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun