Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mengikat kenangan dan ilmu dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Rumitnya Standar Kecantikan bagi Perempuan

31 Juli 2024   15:09 Diperbarui: 31 Juli 2024   15:10 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana sebenarnya standar kecantikan itu? Foto: Ilustrasi/Freepik

Seperti apa standar kecantikan? Rasanya setiap perempuan memiliki jawaban yang berbeda-beda.

Kata "cantik" sebenarnya sangat berkaitan dengan perempuan. Sudah jelas bahwa cantik adalah milik perempuan. Maka, perempuan pasti cantik.

Lalu, siapa yang menciptakan standar kecantikan?

Standar kecantikan tidak bisa diseragamkan. Hal ini karena setiap orang punya keunikan sendiri. Definisi cantik yang kita buat belum tentu sama dengan orang lain.

Standar kecantikan juga tidak menjadi patokan apakah seseorang cantik atau tidak. Namun, media sosial saat ini telah menjadi cermin raksasa untuk merefleksikan standar kecantikan yang sering kali tidak realistis.

Adanya filter ajaib telah menciptakan sebuah dunia di mana semua orang tampak sempurna. Kulit mulus, tubuh yang ideal, hidung mancung, bibir tipis menjadi standar yang sulit untuk dicapai.

Tanpa sadar, media sosial juga sering kali menyajikan standar kecantikan yang hanya menampilkan satu jenis keindahan saja. Mereka yang merasa tidak sesuai dengan standar tersebut merasa terpinggirkan.

Sebenarnya, standar kecantikan itu tidak ada salahnya. Mungkin sebagian orang di luar sana setuju dengan standar kecantikan yang ada. Ada juga yang tidak suka dengan standar kecantikan tersebut selama kita menganggapnya tidak terlalu penting.

Di sisi lain, media sosial juga memiliki sisi positif dalam membentuk standar kecantikan. Alih-alih terjebak dalam perbandingan yang tidak sehat, standar kecantikan yang tinggi mendorong perempuan untuk lebih memperhatikan perawatan diri, seperti skincare, makeup, dan fashion.

Media sosial juga menciptakan komunitas-komunitas di mana perempuan saling mendukung dan berbagi pengalaman. Tentu ini dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Standar kecantikan yang beragam juga mendorong masyarakat untuk lebih menghargai perbedaan dan menerima setiap individu apa adanya. Ini mendorong setiap orang untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Penting untuk diingat bahwa kecantikan adalah konsep yang sangat subjektif dan terus berkembang. Kecantikan tidak dapat diukur dengan satu standar tertentu.

Jangan terpaku pada satu definisi kecantikan yang sempit. Kita bebas menentukan standar kecantikan masing-masing tanpa harus sama dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun