Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Manusia yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Memanfaatkan Peluang dari Pariwisata

5 Februari 2017   12:03 Diperbarui: 5 Februari 2017   12:11 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Memanfaatkan Peluang dari Pariwisata

Pariwisata sangat berperan dalam membangun perekonomian suatu negara. Maka tidak heran jika setiap negara akan berlomba-lomba mempromosikan pariwisata negeri setempat demi kemajuan ekonomi. Selain menghasilkan devisa yang besar bagi negara, pariwisata juga memberikan manfaat lain dari sisi sosial budaya, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, hingga lapangan kerja.

Indonesia mungkin bisa belajar dari Jepang dalam pengembangan pariwisata. Dalam kunjungan ke Jepang beberapa waktu lalu bersama Japan National Tourism Organizatiton (JNTO) dan Garuda Indonesia, saya melihat bagaimana Jepang sangat fokus pada pengembangan pariwisatanya.

Negeri yang memiliki empat musim, yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin terus mempromosikan dirinya sebagai negara dengan tujuan wisata terbaik sehingga berdampak pada kemajuan ekonomi. Tercatat, pada periode Januari hingga Oktober 2016 tercatat sudah 20 juta wisatawan ke Jepang. Jumlah ini pun terus meningkat dan ditargetkan pada tahun 2020 mencapai 40 juta wisatawan.

Sejumlah tempat baru akan diperkenalkan sebagai tempat tujuan wisata. Jepang pun menargetkan beberapa negara sebagai pasar utama, mulai dari Asia, ASEAN, Eropa, Amerika, hingga Rusia. Indonesia merupakan salah satu sasaran penting bagi pariwisata Jepang.

Seperti kita ketahui, banyak orang yang tertarik dengan budaya dan tempat bersejarah di Jepang mulai dari cara makan, kuil, pakaian tradisional, festival, kesenian, anime, dan masih banyak lagi. Untuk festival tentu setiap musim berbeda-beda. Hal itulah yang menjadi salah satu daya tarik Jepang.

Selain itu, karena Jepang memiliki  4 musim maka setiap tempat wisata akan menyajikan pemandangan yang berbeda-beda setiap musimnya. Jepang pun menyajikan berbagai tempat wisata khusus yang menarik dikunjungi setiap musimnya.

Jepang sangat maju dalam pembangunan infrastruktur. Terlihat dari sejumlah tempat wisata yang sangat mudah diakses mulai dari jalanan hingga transportasi yang memadai. Bahkan di beberapa tempat telah menyediakan brosur berbahasa Inggris dan Jepang lengkap dengan peta dan akomodasi yang bisa ditempuh.

Tidak jauh dari tempat wisata, selalu ada sebuah toko souvenir yang menjual pernak-pernik khas setempat. Pengunjung yang datang pun bisa beristirahat sambil memilih oleh-oleh mana yang bisa dibawa pulang. Dinas Pariwisata Jepang pun tidak henti melakukan riset mengenai destinasi wisata favorit turis mancanegara hingga kuliner Jepang.

Berbicara mengenai Tanah Air, Indonesia terlahir dengan bentang alam yang sangat indah. Mulai dari lautan hingga puncak gunung semua menyajikan wisata alam yang beragam. Namun pengembangan wisata Indonesia cenderung tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain.

Beberapa tahun terakhir pengembangan wisata Indonesia terus digalakan. Target kunjungan wisatawan mancanegara terus ditingkatkan. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandara untuk menunjang sektor pariwisata terus digenjot.

Pemerintah pun menetapkan 10 destinasi wisata prioritas yang akan dikembangkan. Destinasi wisata prioritas itu adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Gunung Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.

Selain dorongan pemerintah pusat dalam mengembangkan pariwisata, pemerintah daerah juga turut serta dalam membangun pariwisata daerah melalui kegiatan menarik seperti festival. Diharapkan dengan dukungan dari pemerintah daerah dan juga masyarakat lokal bisa menumbuhkan tempat wisata setempat.

Ada berbagai macam cara untuk memajukan pariwisata daerah. Media sosial menjadi cara paling ampuh untuk mempromosikan pariwisata. Sebut saja Instagram, YouTube, Blog, FB, Twitter, Path, dan lainnya, bisa menjadi tempat informasi paling mutakhir.

Tempat-tempat "kekinian" menjadi sangat menarik untuk dikunjungi. Tentu mereka, penguna media sosial yang kebanyakan anak muda, akan berlomba-lomba datang untuk mengabadikan moment kemudian dibagikan di media sosial.

Maka tugas penting lainnya adalah menyampaikan informasi semenarik dan seinformatif untuk para pengguna sosial media. Jangan hanya untuk berselfie ria tanpa jelas arah foto dan maksud tersebut. Tidak salah memang, namun baiknya kita tahu asal usul tempat itu, kondisinya, medan yang ditempuh, biaya masuk, dan lainnya. Semakin banyak informasi maka semakin banyak orang tertarik untuk datang. (oktiani endarwati)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun