Maaf, saya harus menulis, karena memang ini pekerjaan saya.
Maaf, saya harus menulis, karena menulis membuat saya ingat.
Maaf, saya harus menulis, karena saya bukan anak seorang raja yang akan diingat orang.
Maaf, saya harus menulis, karena ini pilihan saya
Maaf, saya harus menulis, agar saya bahagia.
Â
Aku menulis untuk mendengarkan kata hatiku. Aku menulis untuk menyapa diriku, menghargai kreativitas yang ada dalam otakku.
Aku menulis agar aku ingat. Ya, aku ini pelupa. Maka aku menulis agar ketika akuk lupa, aku bisa berulang kali mengingatnya dengan membaca tulisan ini.
Seperti kata seorang sastrawan Seno Gumira Ajidarma, Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.
Menulis adalah caraku berkelana, berimajinasi dalam mimpi, menuangkannya dalam sebuah kata. Dan titik adalah perhentianku.
Bagiku, tidak semua orang pintar mampu menulis. Namun orang yang mampu menulis sudah pasti pintar. Meski kau tidak pernah melihat karyanya dipajang di toko buku.
Â
Pramoedya Ananta Toer mengatakan, Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Meski kau tidak diam, tulisanmu tidak akan pernah ditelan angin. Menulislah, kau akan abadi sampai di kemudian hari.
Â
Â